Pemkab Sidoarjo Minta Dibentuk Tim Khusus Penanganan Korban Covid-19
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Usai menerima kabar korban corona virus disease (Covid-19) Pemkab Sidoarjo bergerak memberi penanganan cepat terhadap jenasah korban tersebut. Diketahui korban yang merupakan warga Kecamatan Sedati, Sidoarjo itu meninggal dunia usai menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta di Sidoarjo.
Jenasah korban segera ditangani lima orang dalam proses pemakamannya, sesuai aturan yaitu tidak lebih dari empat jam korban Covid-19 harus sudah dimakamkan. Dari kelima orang yang menangani itu di antaranya merupakan pimpinan Pemkab Sidoarjo yakni, Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin, dan dibantu dr Atok Ilah dari Dinkes Sidoarjo, serta tiga orang petugas makam.
Saat dikonfirmasi suryakabar.com, Cak Nur sapaan akrab Nur Ahmad Syaifudin mengatakan, kedepan akan segera diusulkan dibentuk tim khusus penanganan korban Covid-19. Mengingat, sulitnya menangani proses pemakaman akibat kekhawatiran seseorang terhadap virus tersebut.
“Meskipun korban ber KTP luar daerah, tapi korban punya rumah di Sidoarjo. Sempat kami kesulitan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, karena itu kami putuskan dikubur di sini. Kami upayakan pemakaman cepat, karena mengikuti aturan. Kemarin kami juga dilengkapi alat pelindung diri (APD) saat pemakaman semalam itu,” katanya kepada awak media, termasuk suryakabar.com, Kamis (26/3/2020).
BACA JUGA:
Kami berharap, lanjut Cak Nur mata rantai penyebaran Covid-19 segera berakhir. Oleh karena itu, diimbau kepada masyarakat agar tetap tenang, disamping itu tetap mematuhi aturan kondisi saat ini.
“Kami akan terus menghimbau kepada masyarakat, meminta agar tetap mengikuti aturan pemerintah saat ini. Diupayakan tidak beraktivitas diluar kalau tidak perlu. Selain itu agar tidak mudah menerima informasi, harus disaring, sehingga tidak gampang panik,” terangnya.
Disinggung terkait penanganan korban Covid-19, kata dia, siapa pun harus tetap menjalankan prosedur yang berjalan dengan baik. Sehingga saat akan proses penanganan tetap menjaga kewaspadaan dan lancar.
“Lahan ya, tapi yang lebih penting adalah akan ada satgas atau tim khusus penanganan korban. Sehingga tidak lagi sampai terjadi seperti semalam, karena kepanikan berlebih proses pemakamannya sulit. Akan segera diusulkan, dan dibentuk,” pungkasnya. (sty)