Smamita Sidoarjo Terus Dorong Siswa Tetap Kreatif
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo terus memupuk inovasi dan kreativitas siswa. Salah satunya dengan menggelar final project siswa.
Acara diikuti seluruh siswa kelas tiga. Acara ini sebagai pengganti ujian praktek siswa ditengah masa pandemi.
Koordinator Ujian Project Siswa Smamita, Niar Wulandari Akbari mengatakan, pihaknya ingin memberikan penilaian hasil belajar siswa yang ditekankan pada psikomotor, kecakapan, dan ketrampilan siswa.
“Setiap produk teknologi yang dihasilkan siswa kelas tiga, dalam final project tahun ini dinilai dari segi manfaatnya,” kata Niar Wulandari Akbari, Jumat (19/2/2021).
Niar, sapaan Niar Wulandari Akbari, mencontohkan ada beragam hasil karya siswa dalam final project kali ini di antaranya, prototipe tempat sampah sensor otomatis, business plan, dan produk lip gloss aloe vera.
Lebih jauh, kata Niar, semua siswa Smamita Sidoarjo akan didorong menghasilkan produk, sebagai bekal saat nanti ketika lulus.
Menurut Niar, setiap tingkatan kelas memilki jenjang masing-masing. Misalnya, siswa kelas 1 dan kelas 2, dalam tahap konsep. Sedangkan kelas 3, harus mampu merealisasikan produk.
“Ide produk yang akan dihasilkan bebas, bisa tentang teknologi makanan, business plan, media pembelajaran atau lainnya. Hanya saja, harus lolos dari unsur penilaian meliputi tata cara pembuatan hingga manfaat produk bagi masyarakat,” tuturnya.
BACA JUGA:
Salah seorang peserta final project Smamita, Sidoarjo, Agustina Rachman Wilujeng, siswa kelas 3 IPA-2 ini mengatakan, ide pembuatan produk lip gloss aloe vera muncul, setelah adanya keluhan terkait bibir pecah-pecah, usai penggunaan produk kosmetik bibir.
“Ketika penggunaan produk kosmetik bibir bisa mengakibatkan pecah-pecah pada bibir, lip gloss aloe vera ini dibuat, fungsinya untuk mengatasi itu,” ujarnya.
Sementara peserta lain dari tim prototipe sampah sensor otomatis merupakan gabungan dari lima siswa kelas 3 IPA-5, M Dimas Bachrul Ulum, Ilham Rizqullah, Krisna Fatichal, Aditya Syahroni dan Rafi Al Zuhdi.
Dimas, sapaan M Dimas Bachrul Ulum selaku ketua tim mengatakan, pembuatan alat tersebut untuk meminimalisir seseorang kontak secara langsung dengan bak sampah.
“Diharapkan alat tersebut bermanfaat dimasa-masa seperti saat ini, pandemi. Diharapkan bisa untuk membantu pemerintah dalam mengurangi penyebaran Covid-19,” ujarnya.
“Sensornya bekerja saat mendeteksi adanya telapak kaki, dan secara otomatis bak sampah terbuka tanpa harus menyentuh bak sampah,” sambungnya. (sty)