Pilkada Surabaya
Launching Pilkada Surabaya di Tengah Pandemi Covid-19, KPU Yakin Partisipasi Pemilih Tetap Tinggi
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Meski Pilkada Surabaya 2020 diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19, namun Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya yakin partisipasi pemilih tetap tinggi. Hal ini diungkapkan Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi.
Menurut dia, pemilih Surabaya adalah pemilih yang cerdas dan pemilih yang sadar, keterlibatan atau partisipasi mereka adalah untuk memilih pemimpinnya.
“Ya, keyakinan kami masih seperti pemilihan lain, seperti Pilgub 2018 maupun Pileg dan Pilpres 2019,” ungkap Nur Syamsi disela-sela launching Pilkada Surabaya 2020 di Dyandra Convention Hall, Sabtu (15/8/2020) malam.
Lantas apa yang dilakukan KPU agar pemilih tertarik datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan suaranya? Nur Syamsi menegaskan KPU tak henti-hentinya menyampaikan jika pilkada ini adalah kepentingan semua warga Surabaya. Produk dari pemilihan ini (wali kota dan wakil wali kota) akan jadi pemimpin Surabaya lima tahun ke depan.
Di luar itu, KPU juga akan mengadakan lomba foto selfie di TPS. Pemenangnya mendapat reward meski tidak dalam bentuk materi.
“Yang perlu diingat, kesuksesan pilkada, tanpa melempar persoalan ke yang lain, tidak hanya ditentukan KPU saja, tapi banyak faktor. Di antaranya yang terpenting adalah partisipasi pemilih,” tegas Nur Syamsi.
Karena itu, KPU Surabaya melaunching pilkada 2020 yang dipusatkan di Dyandra Convention Hall, Sabtu (15/8/2020) malam. Acara tersebut dilakukan secara virtual.
Menurut Nur Syamsi ini sebagai peneguhan kepada publik, meskipun penyelenggaraan pilkada dilaksanakan di tengah-tengah pandemi Covid-19, tapi KPU sudah siap melaksanakan pesta demokrasi itu sampai tuntas.
“Bagaimana cara melaksanakannya, kami harus berpedoman pada aturan protokol kesehatan yang ketat,” imbuhnya.
BACA JUGA:
Lebih jauh, dia menegaskan, KPU sudah melakukan persiapan mulai pembentukan sumber daya manusia (SDM) sampai perencanaan anggaran. Bahkan, anggaran untuk Pilkada Surabaya sebesar Rp 101,2 miliar semua sudah ditransfer Pemkot Surabaya ke rekening KPU.
Ini, diakui Nur Syamsi, jadi bagian penting yang KPU sampaikan kepada publik. “Ya tinggal kemudian publik harus ikut berpartisipasi. Mungkin dalam bentuk pengawasan atau yang lain, sehingga pemilihan dapat dilakukan secara partisipatif,” jelasnya.
Nur Syamsi menambahkan, dibanding pilkada 2015, launching pilkada di masa pandemi Covid-19 ini memang berbeda. Selain dilaksanakan di Dyandra Convention Hall, juga dilakukan secara virtual.
Kalau pada pilkada 2015, KPU mengundang para penyelenggara ad hoc, baik panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) dalam satu tempat. Tapi sekarang ini PPK dan PPS selaku penyelanggara akan menyampaikan kesanggupan melaksanakan Pilkada Serentak 2020 secara virtual dari kecamatan masing-masing.
“Publik bisa melihat melalui siaran streaming dan televisi secara langsung bagaimana kesiapan teman-teman di tingkat kecamatan dan kelurahan,” pungkasnya. (be)