Pilkada Surabaya
Harus Naik Level, Kaum Muda Inginkan Machfud Arifin Benahi Surabaya

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fatkur Rohman berdiskusi dengan pemuda milenial yang tergabung dalam Karang Taruna (Kartar) Simokerto, Minggu (25/10/2020) malam.

Dalam diskusi tersebut pemuda Kartar Simokerto tidak memungkiri, Surabaya di bawah pimpinan Risma, panggilan Wali Kota Tri Rismaharini ada kekurangan dan juga ada yang baik. Namun sebagai kota metropolitan, Surabaya harus lebih baik lagi, bahkan wajib naik level.

Untuk itu, mereka berharap visi dan misi yang diusung paslon nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno bisa mengangkat Surabaya naik ke level lebih tinggi dan memperbaiki kekurangan yang selama ini ada di Surabaya.

“Kita sebagai warga Surabaya sangat memahami dan merasakan, Surabaya bisa lebih baik, bahkan naik level,” ujar Hadi, salah seorang pemuda yang berdiskusi dengan Fatkur Rohman.

Menurut Fatkur, para pemuda ini sangat tahu, pada faktanya banyak keluhan-keluhan terhadap program pembangunan maupun pemberdayaan yang berdampak langsung kepada warga-warga di kampung. ‘‘Mereka para pemuda itu aktif dan hidup di kampung. Jadi sangat tahu kondisinya,” tandasnya.

Fatkur, yang juga anggota Fraksi PKS DPRD Surabaya ini menyebut, para pemuda terutama yang aktif di karang taruna menyampaikan masih banyak rapor merah di beberapa item program Pemkot Surabaya.

Contohnya, sebut dia, soal pengentasan kemiskinan dan pengangguran, pemerataan kualitas pendidikan, kualitas layakan publik khususnya di kelurahan yang setiap hari berinteraksi dengan warga kampung.

Hadi sendiri dalam diskusi tersebut menyampaikan kepada Fatkur perlu dimulai program pembangunan berbasis tingkat kampung, RT-RW dan khususnya menyasar daerah-daerah pinggiran yang selama ini tertinggal di banding tengah kota.

“Saatnya dana kelurahan itu berbasis kebutuhan RT. Karena dinamika warga Surabaya terbesar adalah di RT-RT. Pemerintah semestinya harus hadir dengan mendukung kepastian anggaran untuk RT, misal Rp150 juta per RT per tahun,” jelas Hadi.

Fatkur menambahkan, program berbasis kampung atau RT-RW memerlukan pendampingan agar aman secara hukum dan implementasi programnya, baik untuk sarana prasarana di RT maupun untuk pemberdayaan masyarakat. Inilah Surabaya yang dicita-citakan banyak warga Surabaya.

“Bahkan mungkin diperlukan semacam pra musrenbang, mungkin dalam bentuk workshop. Di mana ketua-ketua RT diedukasi perihal bagaimana seharusnya membuat rencana pembangunan tingkat RT,” pungkasnya. (be)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *