Pilkada Surabaya
Harlah PKB Jadi Ajang Sosialisasi Mujiaman Bacawawali, Cak Syafak: Kalau Pak MA Cocok, Monggo!
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Resepsi Hari Lahir (Harlah) ke-22 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang digelar di Kantor DPC PKB Surabaya, Sabtu (1/8/2020) sore, menjadi ajang sosialisasi Direktur PDAM Surabaya Mujiaman sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota (Bacawawali) Surabaya.
Acara yang dihadiri PAC-PAC, pengurus DPC, anggota Fraksi PKB DPRD Surabaya dan Ketua DPW PKB Jatim, juga kedatangan tamu istimewa, yakni Bacawali Surabaya Machfud Arifin (MA).
Menariknya, MA dan Mujiaman duduk berdampingan dan juga bersama-sama di barisan paling depan. Keduanya, yang juga sama-sama menyumbang seekor sapi juga menyerahkan daging kurban kepada perwakilan PAC-PAC.
Pada kesempatan tersebut MA mengucapkan selamat Harlah ke-22 PKB. “Semoga ke depan PKB makin besar,” ujar MA.
Menurutnya, dengan lima kursi di DPRD Surabaya, PKB memang tak bisa maksimal, karena tak memegang kendali. Bahkan, sudah bertahun-tahun PKB tidak memiliki wali kota dari kadernya. “Karena itu, pada 2021 PKB harus punya wali kota. Itu bisa terwujud jika MA menang pada pilkada Surabaya nanti,” ujar MA berapi api.
Lebih jauh, MA menuturkan, pembangunan Surabaya sudah berjalan baik. Begitu juga taman-tamannya cukup indah. Tapi masih banyak yang belum tersentuh, utamanya pasar-pasar milik Pemkot Surabaya. MA memberi contoh, Pasar Tunjungan yang di depannya berdiri mal-mal megah. Tapi keberadaan pasar milik Pemkot Surabaya itu justru seperti pasar hantu.
BACA JUGA:
Menurut mantan Kapolda Jatim ini, Surabaya butuh perubahan. Surabaya butuh sosok pemimpin yang membuat Surabaya maju luar dalam. Artinya, maju yang sesungguhnya, bukan packaging.
“Untuk itu, mari berjuang menjadi satu tim yang solid atau super tim untuk mewujudkan Kota Surabaya maju dan rakyatnya makmur,” urainya.
Sementara Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf menuturkan, MA dan Mujiaman sengaja diundang secara khusus pada Harlah ke-22 PKB dan pembagian hewan kurban. “Keduanya kita undang bersama. Kalau pak MA cocok, ya monggo,” ujarnya.
Cak Syafak, panggilan Musyafak Rouf, melihat Mujiaman tampaknya serius dan siap menjadi kontestan bakal calon wakil wali kota (bacawawali), pendamping MA. Buktinya, dia sudah berani terbuka disebut bacawawali meski sekarang masih menjabat Dirut PDAM Surabaya.
“Yang penting itu nawaitu atau niatnya dan, saya melihat pak Mujiaman cukup serius. Apalagi, kader -kader PKB tidak ada yang siap,”ungkap mantan ketua DPRD Surabaya ini.
Cak Syafak menjelaskan, PKB secara resmi tidak mengajukan bacawali untuk menjadi pendamping MA. Tapi dengan mengundang Mujiaman, ini seperti sinyal dukungan PKB.
“PKB tak bisa mengajukan pak Mujiaman jika pak MA nya tak cocok. Makanya, kita nunggu pak MA cocok dulu baru kita usung berpasangan,” ucap Cak Syafak.
Dia menambahkan, Mujiaman yang seorang profesional dan konsultan ini memang pernah diundang MA untuk fit and proper test. Dan jika ini ditangkap positif bisa jadi pasangan.
“Insya Allah jika tak ada halangan yang akan mendampingi pak MA, ya pak Mujiaman. Hari ini kita menggelar Isthigotsah biar ketika pak MA salat istikharah yang kelihatan hanya pak Mujiaman,” pungkas Cak Syafak. (be)