Berita Sidoarjo
Begini Cara Peternak Sapi di Sidoarjo Tangani Virus LSD yang Mematikan

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Peternak sapi dikejutkan munculnya, Lumpy Skin Disease Virus atau Virus LSD yang menyerang ternak sapi pada awal 2023.

LSD merupakan penyakit menular yang disebabkan virus dari keluarga Poxviridae. Penyakit ini ditandai munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut.

Selain benjolan, sapi yang terinfeksi LSD juga dapat mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu, dan mengalami penurunan produksi susu.

Virus ini menyebar melalui gigitan serangga seperti nyamuk dan lalat. Sapi yang terinfeksi akan mengalami periode inkubasi selama 5-14 hari sebelum timbul gejala.

BACA JUGA:

ternak1

Penyebaran penyakit dapat terjadi secara cepat di antara sapi yang berada dalam kandang yang sama atau antara kandang yang berdekatan.

Menghadapi hal ini, peternak sapi di Sidoarjo melakukan beberapa upaya mandiri sebagai antisipasi pencegahan dan penyembuhan bagi sapi yang sudah terpapar virus tersebut.

Salah satunya adalah Mustofa, peternak sapi warga Desa Gagang Kepuhsari, Kecamatan Balongbendo. Ia mengatakan, sedikitnya ada dua ekor sapi di kandangnya yang sempat terjangkit virus ini.

“Saya tangani sendiri, saya suntik Biodin lalu saya kasih telur dan minuman teh. Jika benjolan di tubuh sapi sudah meletus itu berarti sembuh. Kalau belum meletus masih kesakitan sapinya,” ucap Mustofa, Kamis (1/6/2023).

Mustofa menambahkan, tak sedikit ternak sapi milik tetangganya yang mati karena terjangkit virus LSD. Ia menjelaskan, dampak virus ini jika tak segera ditangani maka sapi dipastikan mati dalam jangka waktu tiga hari saja “Hidungnya basah, bau, gak mau makan, paginya jatuh dan sudah bisa dipastikan itu sapi bakal segera mati,” terangnya.

Mustofa menyarankan kepada peternak lain, sebagai upaya pencegahan sapi yang belum terpapar LSD, diharapkan rajin menyuntik sendiri ternak sapinya dengan Vitamin Biodin.

Menurutnya, sapi besar dosisnya 20 ml selama empat hari sekali, dan memberi minuman teh masing-masing tiga botol per ekor.

“Biodin itu multivitamin untuk daya tahan tubuh manusia yang juga bisa digunakan untuk sapi tapi dosisnya yang beda dengan manusia. Sedangkan teh itu menurut pengalaman saya sendiri. Sapi yang terkena LSD iseng saya kasih teh besoknya sembuh,” kata Kepala Desa Gagang Kepuhsari ini.

Lebih jauh Mustofa menyebut, virus LSD berbeda dengan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang beberapa waktu lalu mewabah.

“Virus PMK risiko kematiannya lebih kecil, namun virus LSD sangat dahsyat. Sapi yang sehat bisa cepat ambruk. Ibarat manusia terkena serangan jantung, bisa mendadak meninggal,” imbuh Mustofa. (sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *