1.080 Sapi Perah dari Australia Dilepas Karantina untuk Kemitraan Peternak di Jawa Timur

PROBOLINGGO, SURYAKABAR.com – Badan Karantina Indonesia (Barantin) menyatakan, 1.080 sapi perah jenis Holstein Crossbreed dari Australia, sehat dan diberikan sertifikat karantina pembebasan.

Sapi-sapi tersebut sebelumnya masuk ke Probolinggo, Jawa Timur pada 28 Juni 2025 melalui Pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo dan merupakan bagian dari Program Peningkatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN).

“Sebelumnya Barantin telah melakukan analisis risiko, pemeriksaan fisik, dan uji laboratorium untuk menjamin kesehatan seluruh sapi perah impor yang didatangkan ke Jawa Timur. Selama 14 hari, seluruh sapi perah berada di dalam Instalasi Karantina Hewan, dan pada hari ini dapat dilakukan pembebasan setelah dinyatakan sehat oleh Dokter Hewan Karantina,” ungkap Kepala Barantin, Sahat M Panggabean saat menyerahkan Sertifikat Karantina Pembebasan K-9.2 pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk di Feedlot PT Santosa Agrindo, Probolinggo, Selasa (15/7/2025).

Baca Juga:  Cegah Penyebaran PMK, Barantin Gagalkan Pengiriman 19 Ekor Kambing ke Bali

Selanjutnya sapi-sapi tersebut dapat distribusikan dan dipelihara para peternak mitra. Menurut Sahat, Australia saat ini memiliki industri peternakan sapi potong dan sapi perah yang maju, serta status dan situasi penyakit hewan yang dapat dikendalikan dari potensi masuk dan tersebarnya hama dan penyakit hewan karantina (HPHK).

Sehingga pemasukan sapi perah dari negara tersebut dapat dilakukan dengan lancar serta tetap menjamin kesehatan sapi perah yang diimpor sesuai protokol karantina hewan yang telah disepakati antara Barantin dengan Departemen Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Australia (DAFF).

Ia juga menyampaikan, sebagai komitmen dalam mendukung kelancaran pemasukan sapi perah sebagai bagian dari program pemerintah untuk menyediakan 1 juta ekor sapi perah dalam 5 tahun mendatang.

Baca Juga:  Sekolah Rakyat Banyuwangi Miliki 125 Siswa, Resmi Dimulai 14 Juli 2025, Bupati Ipuk: Semoga Menyenangkan untuk Anak-Anak

Mulai 2025, Barantin telah melakukan kajian dan penilaian serta menerbitkan SK Badan Karantina Indonesia Nomor 2176 tahun 2025 yang menetapkan Pelabuhan Tanjung Tembaga sebagai tempat pemasukan sapi perah impor untuk daerah Probolinggo.

Sahat juga mengapresiasi kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta guna mendorong percepatan program prioritas pemerintah. Barantin sendiri menurut Sahat, akan terus mendukung upaya pemenuhan serta swasembada pangan.

“Dengan ini, kami menyatakan seluruh sapi perah dalam kondisi sehat, bebas dari HPHK, dan layak diberikan pelepasan, sehingga aman untuk diserahkan kepada masyarakat dan diharapkan produktif dalam menghasilkan susu yang sehat dan bergizi,” tandas Sahat.

Baca Juga:  Wali Kota Malang Salurkan Bantuan Sapi Simental Kurban Presiden Prabowo Usai Shalat Idul Adha

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa turut hadir dalam kegiatan ini. “Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap mendukung dan berkolaborasi dengan investor maupun swasta dalam rangka pemenuhan kebutuhan baik susu maupun daging,” tutur Khofifah.

Sedangkan Deputi Bidang Karantina Hewan, Sriyanto yang juga turut hadir menjelaskan, setelah dilakukan pemeriksaan, pengasingan dan pengamatan karantina selama kurang lebih 14 hari, sesuai protokol karantina hewan, HPHK yang menjadi target pemeriksaan, dipastikan tidak menginfeksi sapi perah asal Australia tersebut, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD), Penyakit Keluron Menular (Brucellosis), Bovine Viral Diarhea (BVD), Enzootic Bovine Leukosis (EBL), dan Paratuberkulosis.

Hadir juga dalam kegiatan tersebut Direktur Tindakan Karantina dan Pengawasan, Cici Sri Sukarsih, Komisaris Utama PT. Japfa Comfeed, Syamsir Siregar, serta Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Agung Suganda. (sat)