Baru Empat Tahun Berdiri, DMT ITS Raih Akreditasi Unggul dari LAMEMBA

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Program Doktor Manajemen Teknologi (DMT) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) baru empat tahun berdiri. Meski usianya masih terhitung belia, DMT ITS telah berhasil membuktikan kualitasnya dalam penyelenggaraan akademik.

DMT ITS berhasil meraih Akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA).

Dekan Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi (SIMT) ITS Prof Ir I Nyoman Pujawan MEng PhD CSCP menyampaikan, akreditasi ini akan berlaku lima tahun ke depan terhitung 16 Oktober 2024.

Ada empat tingkatan akreditasi, yakni Tidak Terakreditasi, Terakreditasi Baik, Terakreditasi Baik Sekali, dan Terakreditasi Unggul. Dari tingkatan tersebut, DMT ITS berhasil meraih level yang tertinggi, yaitu Terakreditasi Unggul.

Baca Juga:  ITS Sukses Tembus Tiga Besar Pimnas Ke-37

Lelaki yang akrab disapa Nyoman tersebut menerangkan, di samping banyaknya kriteria penilaian yang ada, salah satu aspek yang ditekankan pada akreditasi ini adalah internasionalisasi. Penilaian tersebut dilihat mulai dari kurikulum yang diterapkan di DMT ITS.

“Dilihat apakah kita membuat kurikulum itu dengan benchmark perguruan tinggi internasional atau tidak,” ujar Prof Ir I Nyoman Pujawan MEng PhD CSCP dikutip laman its.ac.id.

Tak hanya itu, para asesor dari LAMEMBA juga turut memperhatikan dari sisi para dosen dan mahasiswa. Dari segi dosen, beberapa yang menjadi perhatian adalah keterlibatan dosen dari kampus mancanegara dalam perkuliahan dan reputasi dosen yang sudah berada di taraf internasional.

Baca Juga:  Telkom University Surabaya Luncurkan Mobil Listrik REVENG-E Tipe I

Pada sisi mahasiswa, aspek yang dipertimbangkan dalam akreditasi tersebut adalah publikasi internasional yang dilakukan dan adanya mahasiswa asing yang turut belajar di DMT ITS ini.

Nyoman menambahkan, terdapat beberapa syarat yang wajib dipenuhi DMT ITS agar dapat meraih akreditasi ini. Salah satunya adalah persentase dosen pengajar yang sekurang-kurangnya adalah 60 persen merupakan guru besar dari total pengajar.

Lalu, para dosen tersebut juga diharuskan untuk melakukan publikasi di jurnal internasional dengan total lebih dari satu publikasi dalam tiga tahun terakhir.

Baca Juga:  HUT Ke-15 FIB Universitas Brawijaya, Ratusan Peserta Ramaikan Cosplay Fun Run, Usung Tema Superhero

Di sisi lain, Guru Besar ITS bidang supply chain engineering tersebut menuturkan, syarat lainnya adalah lebih 3 persen mahasiswa DMT ITS telah melakukan presentasi di tingkat internasional.

“Kita jauh melampaui ini. Bahkan, hampir seluruh mahasiswa telah melakukan presentasi di forum internasional dan bahkan hingga publikasi,” ungkapnya bangga.

Selain menjadi kebanggaan bagi DMT ITS, dosen yang merampungkan pendidikan doktornya di Lancaster University, Inggris ini juga menyadari, meraih Akreditasi Unggul juga disertai tanggung jawab.

Program yang merupakan bagian dari SIMT ITS ini juga harus menjaga kualitas pendidikannya dengan baik. “Penyelenggaraan akademik tentu harus ditunjang dengan proses yang baik, sehingga para lulusannya memang pantas menyandang gelar doktor dan memperoleh hasil yang baik,” tandasnya. (*)