Pengharum Ruangan Alami dari Daun Cincau dan Kayu Manis Karya Mahasiswa Unesa

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Lima mahasiswa yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PMK-K) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) membuat pengharum ruangan alami dengan memanfaatkan ekstrak daun cincau dan minyak esensial kayu manis.

Mereka adalah Nia Kurniawati, Helian Dwi Mufida, Fannisa Amalia Sholiha, Nicolle De Bell, dan Fairus Sahira Ali. Inovasi yang diberi nama Aeris Cincau ini tembus pendanaan PKM-K 2024 dengan bimbingan Muamar Zainul Arif SPd MPd.

Ketua Tim, Nia Kurniawati mengatakan, ide tersebut muncul karena permasalahan polusi udara dalam ruangan yang dapat mengganggu kesehatan, serta banyak pengharum ruangan sintetis beredar di masyarakat.

Menurutnya, pengharum ruangan yang beredar di masyarakat saat ini, kebanyakan mengandung bahan sintetis yang dapat mengganggu kesehatan pernafasan.

Baca Juga:  18 Murid SMA di Sidoarjo Digembleng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjadi Green Ambassador

Berdasarkan riset Natural Resources Defense Council (NRDC) Amerika Serikat menunjukkan, penggunaan pengharum ruangan sintetis akan mengisi rumah dengan bahan kimia berbahaya.

“Dengan inovasi Aeris Cincau ini kami mendapatkan pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) serta Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk dikembangkan di bidang kewirausahaan,” ujar Nia, Senin (22/7/2024).

Nia menjelaskan, Aeris Cincau menghadirkan tiga edisi, yakni reed diffuser, apple bottle, dan pouch. Ketiga edisi tersebut dirancang sesuai kebutuhan konsumen. Sehingga, dapat digunakan di ruangan, lemari baju, dan mobil, serta ramah bagi lingkungan.

Baca Juga:  Mahasiswa Asing Ikuti Program Summer Camp di Labschool Unesa
Baca Juga:  Naik Drastis, Mahasiswa Asing UMM Tembus 2.115 Pendaftar

”Pengharum ruangan ini selain menjadi solusi pengharum ruangan yang aman bagi kesehatan pernafasan, juga dikembangkan agar mampu membantu komoditas lokal. Karena bahan-bahan yang diperlukan dapat diambil dari petani lokal,” jelasnya.

Nia menyebut, Aeris Cincau memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri sebagai pengharum ruangan. Yakni, bahan yang biasanya digunakan untuk membuat jeli cincau, ternyata dapat dibuat sebagai pengharum ruangan karena memiliki kandungan flavonoid.

Flavonoid merupakan senyawa fenolik yang memiliki sifat antioksidan, sehingga efektif untuk anti bakteri dan anti polutan. Selain cincau, Aeris Cincau mengandung minyak esensial kayu manis. Kayu manis memiliki kandungan bioaktif yang aman bagi kesehatan tubuh dan memiliki aroma menenangkan sehingga dapat mengurangi stres.

”Keunggulan dari produk ini terletak pada kemasan ramah lingkungan dan bahan dasar yang memperhatikan kesehatan pernafasan. Ke depan, produk ini akan dikembangkan, sehingga menjadi produk inovatif yang memperhatikan kesehatan konsumen,” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *