Menteri Perindustrian Serahkan Cangkul untuk Petani

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyerahkan secara simbolis 100 cangkul. Rinciannya 50 cangkul untuk pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) dan 50 cangkul lainnya untuk petani selaku pengguna.

Penyerahan secara simbolis dilakukan di Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPPI) di Tanggulangin Sidoarjo, Senin (17/4/2017). Ini sebagai realisasi dari komitmen Kementerian Perindustrian dalam memacu produktivitas IKM sektor alat perkakas pertanian non-mekanik sekaligus memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

“Cangkul-cangkul itu produksi PT. Boma Bisma Indra (BBI) di Pasuruan. Bahan bakunya dari PT. Krakatau Steel (KS). Cangkul untuk IKM baru jadi 75 persen, karena untuk dilanjutkan lagi proses produksinya. Sedangkan untuk petani, sudah 100 persen jadi,” kata Airlangga Hartarto pada acara Sosialisasi Pemenuhan Kebutuhan Bahan Baku dan Alat Perkakas Pertanian Dalam Negeri di BPPI Tanggulangin Sidoarjo, Senin (17/4/2017).

Penyerahan simbolis ini merupakan sebagian dari total 1.000 buah cangkul yang akan diserahkan kepada IKM dan petani. Nantinya, lanjut Airlangga, produsen cangkul baik skala IKM maupun industri besar segera bisa mendapatkan cangkul yang baru jadi 75 persen dengan logo Turangga dan berbahan baku medium carbon steel di PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan PT. Sarinah.

“Proses selanjutnya, pelaku IKM akan meningkatkan nilai tambah cangkul dengan dicat, ditajamkan, dan ditambah gagang kayu,” urainya.

Airlangga menambahkan, cangkul 75 persen tersebut akan dijual dengan kisaran harga Rp 24.540 hingga Rp 30.540, sesuai hasil survei harga pasar yang telah dilakukan keempat BUMN (PT. KS, PT. BBI, PT. Sarinah, dan PT. PPI) di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

“Untuk memenuhi kebutuhan produksi sebanyak 50.000 buah cangkul yang 75 persen, PT. BBI telah menggunakan 50 ton lembaran baja karbon SS400 dari PT. KS,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Menperin mengajak seluruh perusahaan BUMN, IKM, Kementerian/Lembaga terkait, Pemerintah Daerah, serta konsumen cangkul seperti petani, pekerja proyek, pekerja tambang dan sebagainya untuk menyukseskan keberadaan industri alat perkakas pertanian di dalam negeri guna mendukung kemajuan perekonomian nasional. “Langkah ini turut mendukung kemandirian industri nasional,” tegasnya.

Kemenperin mencatat, produsen alat perkakas pertanian yang berskala kecil dan menengah berjumlah 12.609 unit usaha dan tersebar dari Sabang hingga Merauke. Sentra alat perkakas pertanian yang cukup besar terdapat di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Hal ini menunjukkan kebutuhan cangkul dapat dipenuhi produsen cangkul dalam negeri. (pn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *