Hari Peduli Sampah Nasional 2022, Ayo Jadikan Momentum Perbaikan Pengelolaan Sampah

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Sudah berpuluh-puluh tahun dibangun sebuah kesadaran publik dalam upaya pengurangan jumlah sampah.

Upaya tersebut ternyata tidaklah mudah direalisasikan seperti membalikkan telapak tangan. Jangankan untuk memilah sampah, kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya juga masih cukup memprihatinkan.

Menjelang Hari Peduli Sampah Nasional 2022, Senin (21/2/2022), persoalan sampah masih menjadi masalah di berbagai tempat. Bahkan, selama periode bekerja dan belajar dari rumah terkait pandemi Covid-19, jumlah sampah ditengarai terjadi lonjakan.

Perilaku tersebut dipicu adanya perilaku belanja daring/online yang menyisakan sampah dari kemasan sekali pakai yang digunakan. Belum lagi sampah medis berupa masker dan sarung tangan yang jamak digunakan selama pandemi.

Edi Priyanto, Pegiat Lingkungan dari Kampung Edukasi Sampah berpendapat, sebagian masyarakat masih egois, karena masih memandang sebelah mata akan persoalan sampah. Mereka menganggap buangan sampah yang mereka hasilkan adalah urusan tukang sampah yang telah dibayar.

Bahkan sering terlihat pemandangan yang memprihatinkan adanya buangan sampah sembarangan di pinggir jalan, pada aliran sungai, lokasi tanah kosong, bahkan tak jarang masih terlihat sampah yang dilemparkan begitu saja ke jalanan dari sebuah mobil.

BACA JUGA:

sampah 1

“Pengelolaan sampah membutuhkan kesadaran warga. Inisiatif pengelolaan sampah di lingkungan masyarakat tak hanya bermanfaat menekan jumlah sampah yang dihasilkan, sampah sendiri dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos bagi tanaman dan demikian juga mampu memiliki nilai ekonomis. Hanya saja, untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan pengetahuan dan kemauan untuk dapat mewujudkan hal tersebut,” ujar Edi Priyanto.

Menurut Edi, masih terbatasnya partisipasi masyarakat Indonesia dalam melakukan pemilahan sampah, menunjukkan pengetahuan tentang pemilahan sampah belum dipahami dengan baik. Padahal, sampah yang telah dipilah dengan baik dapat memberikan banyak manfaat demikian juga mampu menciptakan ekonomi dari pengolahan sampah itu sendiri.

Pengelolaan sampah yang tidak benar akan menjadi musibah dimasa mendatang, karena akan menyebabkan banyak masalah, di antaranya timbulnya berbagai penularan penyakit, bau yang tidak sedap, dan bahkan bisa menyebabkan terjadinya banjir.

sampah2

“Cara efektif menyelesaikan masalah sampah sebenarnya dimulai dari kebiasaan memilahnya dari rumah. Sampah mestinya dipilah sejak dari rumah agar mudah untuk dilakukan pengolahan berikutnya, sampah organik bisa diolah, sehingga bermanfaat menjadi kompos dan sampah anorganik menjadi bernilai ekonomis melalui manajemen bank sampah,” urainya.

Lebih jauh Edi menyebut, ketika sampah dikelola dengan baik, maka sampah tak lagi menjadi musibah bagi manusia, namun justru akan memberikan banyak manfaat, mengingat sesungguhnya manusia merupakan sumber penghasil sampah.

“Sampah yang kita hasilkan sebenarnya bukan untuk kita wariskan kepada anak cucu, namun sampah harus dikelola agar menjadi berkah. Bentuk kepedulian bisa kita lakukan dengan aksi kecil dan nyata dengan ikut serta melakukan pemilahan dan pengolahan sampah mulai sekarang, memberi contoh mulai dari diri kita sendiri dan keluarga dan selanjutnya mengajak lingkungan kita masing-masing,” paparnya.

Edi Priyanto yang pada Januari 2022 dianugerahi penghargaan sebagai pemerhati Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa merupakan pegiat lingkungan dari Kampung Edukasi Sampah, sebuah lokasi yang didedikasikan oleh warganya sebagai role model sekaligus sarana edukasi bagi masyarakat umum tentang pengelolaan sampah (pemilahan dan pengolahan sampah). (sty)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *