Tim Mahasiswa ITS Bantu Penanganan Medis Berbasis Metaverse Lewat MediTwin

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menginovasikan sistem penanganan kesehatan personalized medicine berbasis metaverse bernama MediTwin. Inovasi ini sebagai upaya digitalisasi dan perbaikan dalam penanganan medis.

Personalized medicine merupakan tindakan medis yang disesuaikan pada setiap individu. Sehingga, kegagalan pada tindakan medis akan semakin minim karena adanya penyesuaian dengan pasien.

“Personalized medicine akan mempertimbangkan kombinasi obat dan penanganan yang sesuai latar belakang pasien,” ujar Ketua Tim, Firza Aji Zunaarta, Kamis (25/4/2024).

Baca Juga:  RSUD dr Soetomo Surabaya Terima Lebih 100 Pasien Kanker Anak Setiap Tahun
Komponen-komponen pendukung metaverse yang terdapat dalam MediTwin karya tim mahasiswa ITS.

Tim juga menginisiasi pengintegrasian database medis dalam MediTwin. Firza menjelaskan, data rekam medis menjadi salah satu poin penting dalam menangani kasus kesehatan.

“Saat ini, data medis di Indonesia masih belum terintegrasi satu sama lain. Padahal, database dapat membantu penanganan pasien,” ungkapnya.

Nantinya, data rekam medis akan melekat pada identitas setiap individu seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP). Lalu, informasi berupa riwayat penyakit dan berobat dapat terlihat dalam data diri masing-masing individu.

“Dari rekam medis tersebut, MediTwin dapat membuat pemodelan-pemodelan sehingga tenaga medis bisa melihat model paling sesuai untuk pasien,” jelasnya.

Baca Juga:  WNA Inggris Masuk Islam Melalui Mualaf Center Universitas Brawijaya
Baca Juga:  Penyandang Tunarungu Lulus Cumlaude di ITS

Sedangkan, penggunaan metaverse dalam MediTwin ini ditujukan untuk meminimalisir risiko kegagalan pada pasien. MediTwin memiliki fitur simulasi untuk mengetahui persentase keberhasilan, efek samping, serta rekomendasi obat untuk penanganan pasien.

“Simulasi ini mencakup pengobatan ringan hingga kompleks dengan menggunakan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR),” terangnya.

Salah satu anggota tim, Benedicta Sabdaningtyas Pratita Pratanjana menambahkan, MediTwin akan berkembang secara bertahap dengan jangka waktu 10 tahun. Pengintegrasian data dan perkembangan metaverse menjadi pondasi utama MediTwin untuk dapat terlaksana dengan baik.

“Tak hanya itu, dukungan pemerintah juga dibutuhkan dalam pembentukan regulasi serta perluasan jaringan di Indonesia,” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *