329.616 Anak Surabaya Ditargetkan Ikuti Imunisasi Polio Serentak

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bergerak cepat menangani polio dengan imunisasi serentak pada 15 Januari 2024. Targetnya, sebanyak 329.616 anak di Surabaya mengikuti imunisasi polio. Dari jumlah tersebut akan dibagi dalam dua kelompok, yakni kelompok sekolah dan non-sekolah.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan pelaksanaan imunisasi polio akan dilakukan di sekolah-sekolah, mulai SD, PAUD hingga Balai RW.

“Polio ini kalau terlambat akan lumpuh selamanya, tidak bisa disembuhkan. Karena itu, saya minta kepada jajaran PD, Lurah, hingga Camat kalau bisa sehari selesai,” ujar Eri, Selasa (9/1/2024).

Eri mengaku khawatir jika penyakit polio tidak ditangani dengan cepat dan baik, bisa berakibat fatal bagi anak-anak di Surabaya. Sebab, penyakit ini bisa menginfeksi anak secara tiba-tiba. Sehingga, Eri meminta imunisasi polio bisa tuntas dalam sehari.

Baca Juga:  Tiga SMP Sidoarjo Jadi Percontohan Sekolah Toleransi

Imunisasi polio ini ditujukan kepada anak usia 0-7 tahun atau 7 tahun 11 bulan 29 hari. Pemkot Surabaya menargetkan, dalam sehari ada 200.000 lebih anak yang akan diimunisasi polio pada 15 Januari 2024.

“Ini harus cepat, jangan sampai kita terlambat ada yang kena polio itu. Ini agak menakutkan, penyakit yang langka juga, terjadi tiba-tiba,” katanya.

Eri menegaskan, pihaknya akan membentuk tiga tim agar proses imunisasi polio berjalan cepat. Tim pertama, bergerak ke sekolah-sekolah SD, tim kedua berjalan di sekolah PAUD. Sedangkan, tim ketiga akan berjalan di Balai RW, khusus untuk anak yang belum sekolah.

“Satu hari selesai, maksimal dua hari. Nanti, yang tidak sekolah dikumpulkan Camat dan Lurah untuk diarahkan ke Balai RW. Jadi, kita langsung hantam, karena saya khawatir betul, ingin sudah dari kemarin dilaksanakan, tapi vaksinnya baru datang tanggal 15 Januari,” jelasnya.

Baca Juga:  Kemenkumhan Jatim Jajaki Buka Pelayanan Imigrasi di Mall Pelayanan Publik Kabupaten Pasuruan
Baca Juga:  Sosialisasikan Pindah Pilih, Tiga Mahasiswa Universitas Brawijaya Buat Buku Saku Digital

Eri juga meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina. untuk mendata nama anak-anak usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari di Kota Surabaya. Setelah didata, kemudian nama-nama itu dimasukkan ke dalam sebuah aplikasi untuk memudahkan proses imunisasi.

“Nanti dimasukkan aplikasi, kan itu ada alamatnya ketika sudah menyasar sekolah, kalau sudah nanti di-klik. Jadi, nanti Pak Lurah dan Pak Camat di wilayahnya masing-masing jadi tahu mana yang sudah diimunisasi dan yang belum dimasukkan ke Balai RW untuk diimunisasi,” ungkapnya.

Eri menjelaskan, sebelumnya dilaporkan ada temuan kasus seorang anak asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terjangkit polio secara tiba-tiba setelah berkunjung dari Sampang, Madura. Eri memastikan, sejauh ini masih belum ada laporan kasus tersebut menular ke anak-anak Kota Surabaya. “Temuan di Klaten, tapi di Surabaya belum ada. Nauzubillahiminzalik-lah jangan sampai ada,” tegasnya.

Imunisasi Polio ini digelar berdasarkan Surat Edaran (SE) dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: IM.02.03/Menkes/1051/2023 tentang Pelaksanaan SUB Pekan Imunisasi Nasional (SUB PIN) dalam Rangka Penanggulangan KLB Polio cVDPV2 yang dilaksanakan sebanyak dua kali putaran. Yakni, putaran pertama mulai 15-21 Januari 2024 dan putaran kedua mulai 19-25 Februari 2024. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *