Pemkot Surabaya Terima CSR Beasiswa Pendidikan Rp 4,3 M, Salurkan ke Siswa MBR
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait corporate social responsibility (CSR) beasiswa pendidikan bagi siswa dari keluarga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) jenjang SMP dengan 36 perusahaan atau lembaga, Senin (7/9/2020). Bantuan berupa beasiswa pendidikan itu diberikan hingga siswa SMP ini lulus.
Wali Kota Risma berterima kasih kepada seluruh perusahaan atau lembaga yang telah peduli kepada pendidikan anak-anak. Apalagi, jumlah nominal yang terkumpul mencapai Rp 4.364.000.000. “Atas nama anak-anak, saya mengucapkan banyak terima kasih,” kata Risma.
Risma mengungkapkan, pihaknya setiap bulan mengajak pegawai di Pemkot Surabaya untuk mengumpulkan uang yang dijadikan semacam zakat. Ketika sudah terkumpul, uang ini yang digunakan untuk memberi bantuan kepada daerah lain yang terkena bencana alam. “Makanya, kenapa Surabaya selalu memberi bantuan cepat di setiap ada bencana,” jelasnya.
Dari uang itu, kata Risma, terkadang juga digunakan untuk membiayai anak-anak yang putus sekolah. Namun begitu, saat ini uang itu digunakan membiayai penanganan Covid-19, terutama yang sedang isolasi mandiri. “Biasanya kami menggunakan uang itu untuk membiayai mereka (siswa) atau kadang untuk membantu daerah lain ketika ada bencana,” papar Risma.
Bahkan, pada kesempatan yang sama, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan itu juga menceritakan beberapa kisah anak-anak jalanan yang akhirnya dapat bersekolah kembali. Tanpa terasa, air mata Wali Kota Risma mulai tumpah saat dia mengingat beberapa tahun silam, dimana sejumlah anak-anak tidak dapat melanjutkan sekolah yang akhirnya berdampak pada tindakan kriminal. Maka dari itu, dia berharap, tidak ada lagi anak-anak di Surabaya yang tidak bisa sekolah karena masalah biaya.
BACA JUGA:
“Karena mereka telah terbantu untuk pendidikan anaknya. Alhamdulillah matur nuwun (terima kasih) sekali. Bapak ibu, saya terima kasih sekali, atas nama warga,” tandasnya.
Saat acara berlangsung, Ketua Yayasan Sekolah Tiga Bahasa Xin Zhong School, Heru Budi Hartono secara spontanitas menyumbangkan total uang senilai Rp 450 juta. Dana yang diberikan secara pribadi itu akan dibagikan kepada 50 pelajar. Masing-masing dari mereka menerima Rp 250 ribu sampai tahun ketiga.
“Saya pribadi membantu ini supaya bisa membantu anak-anak yang tidak mampu. Supaya mereka mendapat pendidikan yang bagus. Kemudian mereka dapat berbakti kepada Indonesia. Itu tujuan saya,” kata Heru Budi Hartono.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo mengatakan, berdasarkan data MBR yang tercatat, ada sekitar 13 ribu anak yang menerima intervensi bantuan berupa beasiswa itu. Mereka terdiri dari siswa keluarga MBR jenjang SMP.
“Jadi intervensi ini untuk anak-anak yang masuk ke SMP. Kemudian yang kedua melalui sekolah mitra warga. Jadi kalau dari mereka ada yang bersekolah di swasta mereka sudah tidak perlu bayar lagi,” kata Supomo.
Karena itu, Supomo menyatakan, sekolah swasta yang menerima siswa dari mitra warga tidak perlu lagi khawatir. Sebab, Pemkot Surabaya telah menggandeng CSR untuk menanggung semua biaya para siswa itu sampai lulus. Apalagi, saat ini perlakuan sekolah swasta sama seperti di sekolah negeri gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun.
“Sampai lulus tiga tahun. Jadi tidak ada biaya uang gedung atau semacamnya. Tapi kalau untuk uang rekreasi sama seperti sekolah negeri mereka membayar sendiri,” jelasnya.
Hingga saat ini, sekitar 200 sekolah swasta yang tergabung dalam program mitra keluarga. Sedangkan untuk jumlah siswanya, kata Supomo, tergantung pada masing-masing sekolah. “Kalau untuk buku sudah dicover bantuan operasional sekolah (BOS) dan Bopda itu masih ada kekurangan. Nah, kekurangan ini lah yang
tercover CSR tadi,” pungkasnya. (be)