Pilkada Surabaya
Mujiaman Siap Mundur dari Dirut PDAM, Jika Dipilih Jadi Wakil MA

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Nama Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya, Mujiaman Sukirno belakangan ini ramai menjadi pembicaraan masyarakat Surabaya. Ini bukan karena ada pipa PDAM yang bocor, tapi karena dicalonkan PKB untuk menjadi pendamping Machfud Arifin (MA) pada Pilkada Surabaya, 9 Desember 2020.

MA dan Mujiaman sama-sama hadir pada acara resepsi Harlah ke -22 PKB dan perayaan Idul Adha, Sabtu (1/8/2020). Apa tanggapan Mujiaman atas kehadirannya sebagai tamu undangan?

“Saya diundang pada Harlah PKB dan ikut partisipasi Idul Adha. Itu undangan yang saya terima. Dan, Alhamdullilah semua bisa kita ikuti dengan baik,” ujar Mujiaman.

Ditanya soal pencalonannya sebagai wakil MA? Mujiaman mengaku sebagai Dirut PDAM dirinya tidak punya kapasitas untuk mengajukan diri sebagai wakil MA. Semua itu tergantung kesepakatan parpol pengusung dan finalnya di tangan MA.

“Tidak etis dicalonkan, kalau mendesak-mendesak. Karena wali kota dan wakil wali kota itu harus bekerjasama. Artinya, mempunya chemistry yang baik. Jadi, itu hak mutlak beliau-beliaunya,” ungkap Mujiaman.

BACA JUGA:

Bagaimana kalau digandeng MA, Mujiaman menyatakan, yang namanya kalau-kalau itu kan banyak sekali. Intinya, dia sebagai profesional belum berpengalaman di bidang politik, kalau nantinya bakal diinginkan MA.

“Saya tidak tahu garis tangan saya nanti seperti apa. Saya hanya mengikuti petunjuk Allah SWT dan bekerja keras sebaik-baiknya di mana diri saya ditempatkan. Itu adalah kodrat saya,” ungkapnya.

Lebih jauh, Mujiaman menuturkan, sebagai Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya, hak dan kewajibannya adalah bekerja sebaik-baiknya. Melayani di bidang air. Selebihnya tergantung dari masyarakat, stakeholder. Dan, kalau urusan pilkada itu tergantung parpol pengusung dan MA sebagai bacawali.

Meski demikian, lanjut dia, jika nanti dirinya dipilih mendampingi MA di Pilkada Surabaya, Mujiaman menyatakan siap mundur dari jabatannya sebagai Dirut PDAM Surabaya.

“Kalau saya yang dipilih, berarti ada kasih sayang dari pak MA. Dan, konsekuensinya saya harus mundur dari Dirut PDAM Surabaya sebelum kontestasi pilkada. Tapi kalau sekarang tak mungkin saya mencalonkan diri. Saya kira demikian jelas sekali posisi saya,” tutur Mujiaman.

Ditanya soal keseriusannya dicalonkan jadi wakil MA, Mujiaman mengatakan, dirinya diangkat sebagai Dirut PDAM Surabaya oleh Wali Kota Tri Rismaharini, sehingga harus taat dan tak boleh melakukan kegiatan politik.

“Saya mendatangi Harlah PKB dan perayaan Idul Idha adalah kegiatan sosial. Saya hormati itu, karena masih dalam batas kewajaran,” ungkapnya.

Soal sambutannya yang bernada mendukung MA, Mujiaman menjelaskan, karena memang harus melakukan hal itu. “Di tempat seperti ini harus melakukan seperti itu. Di sini kalau mendukung yang lain nanti ya jadi masalah. Jadi itu etika saja,” tandasnya.

Apa tak khawatir ditegur Wali Kota Risma, Mujiaman menanggapi santai. “Ditegur ya saya minta maaf. Beliau pasti tahu juga,” pungkasnya. (be)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *