Keluarga Korban Jatuhnya Lion Air Asal Sidoarjo Berharap Pencarian Korban Diperpanjang

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Suasana berduka masih tampak menyelimuti keluarga almarhum korban pesawat Lion Air, Moejiono (59). Keluarga berharap waktu pencarian korban penumpang pesawat Lion Air JT-610 diperpanjang hingga jenazah ditemukan.

Moejiono (59) merupakan penumpang pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-610 dengan registrasi pesawat PK-LQP, asal RT 4, RW 1, Dusun Ambeng-Ambeng Desa Ngingas Kecamatan Waru Sidoarjo. Pesawat tersebut terjatuh di perairan Karawang Jawa Barat, Senin (29/10/2018) yang akan menempuh perjalanan dari Jakarta ke Pangkalpinang.

“Kami sekeluarga berharap masa waktu pencarian korban pesawat Lion Air diperpanjang,” kata Mardiem Nurrahma (59) istri Moejiono di rumah duka, Rabu (7/11/2018).

Mardiem menambahkan, dengan penambahan waktu masa pencarian semoga semua korban penumpang pesawat Lion Air tersebut berhasil ditemukan. Sampai saat ini pihaknya diminta menunggu di rumah sambil menunggu perkembangan dan pemberitahuan dari tim Disaster Victim Identification (DVI).

“Suami saya ini merupakan suami yang sangat perhatian terhadap keluarga. Dimanapun akan memulai pekerjaan selalu komunikasi dengan saya serta anaknya,” tambah Mardiem.

Moejiono merupakan pegawai PT Asuransi Harta Aman Pratama yang berdinas di Jakarta. Ke Pangkalpinang dalam rangka menjalankan tugas, sebagai tim audit investigasi. Moejiono meninggalkan seorang istri dan tiga anak.

“Suami saya bekerja di perusahaannya sejak 2005, setiap minggu pasti menyempatkan pulang untuk berkumpul bersama keluarga,” terang Mardiem.

Mardiem mengaku, dengan perpanjangan masa pencarian diharapkan semua korban bisa ditemukan. Mardiem memuji kerja keras semua tim yang terlibat dalam pencarian korban pesawat Lion Air yang terjatuh di perairan Karawang Jawa Barat.

“Kami keluarga korban sangat hormat atas kerja keras semua tim yang terlibat dalam pencarian korban. Namun karena mungkin ada korban yang belum ditemukan alangkah baiknya kami mohon masa waktunya ditambah,” ujarnya sambil mengusap air mata.

Mardiem menjelaskan, setelah kejadian pada tenggah malam Mardiem mengaku bermimpi bertemu dengan Moejiono. Dalam mimpinya Moejiono mengajak naik sepeda motor berboncengan dan berhenti di suatu tempat. Tempat tersebut sangat indah dan rindang dengan hawa yang sejuk.

“Mimpi tersebut saya artikan, suami saya Insyaallah sudah berada di tempat yang diharapkan yakni surga. Karena sebelum pesawat take off berkirim WA dengan mengucapkan “Bismillah Tawakaltu Alallah”, jelas Mardiem.

Moejiono merupakan satu dari dua korban pesawat Lion Air asal Kabupaten Sidoarjo. Selain Moejiono korban lainnya Jannatun Cintya Dewi (24) warga Sukodono sudah dimakamkan beberapa waktu lalu. (wob)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *