Pendidikan
Unusa dan Industri Kolaborasi Program Pengabdian dan Inovasi Teknologi

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggandeng PT Pelindo Terminal Petikemas untuk berkolaborasi mengintegrasikan program pengabdian dan inovasi teknologi. Salah satunya, inovasi Teknologi Mobile Water Treatment and Incinerator Unusa.

Ketua LPPM Unusa Achmad Syafiuddin SSi MPhil PhD mengatakan, kolaborasi tersebut telah memberikan dampak signifikan. Terbukti, sebanyak 115.966 jiwa telah merasakan manfaat kesehatan dari program kolaborasi Unusa dengan PT Pelindo Petikemas.

“Kolaborasi antara industri dengan perguruan tinggi pasti ada trigger-nya. Industri butuh pengakuan ilmiah, yang mana itu hanya bisa dilakukan oleh perguruan tinggi,” ujar Syafiuddin seusai Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat (SN-PKM) kelima di Kampus C Unusa Surabaya, Rabu (24/9/2025).

“Termasuk, salah satunya Teknologi Mobile Water Treatment and Incinerator Unusa yang kita lihat sebagai peluang kolaborasi. Perguruan tinggi dan industri itu harus aktif dan adaptif,” sambungnya.

Baca Juga:  Dosen Unusa Masuk Daftar 2% Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia

Syafiuddin menjelaskan, melalui kolaborasi inilah peran antara perguruan tinggi dan industri berjalan beriringan dan menghasilkan teknologi yang dibutuhkan masyarakat luas.

“Teknologi Mobile Water Treatment and Incinerator Unusa dan PT Pelindo Petikemas sudah menjangkau ke berbagai pelosok negeri. Menjadi bukti kolaborasi ini memiliki nilai tambah, baik bagi perusahaan, perguruan tinggi maupun masyarakat,” jelasnya.

Corporate Secretary PT Pelindo Petikemas RM Widyaswendra ST SH MM mengatakan, kolaborasi dengan perguruan tinggi menjadi kunci penting dalam mendukung pembangunan bangsa.

“Industri tanpa kolaborasi dengan instansi pendidikan itu seperti kehilangan arah. Dengan adanya kerja sama, ada banyak potensi yang bisa digali dan dikembangkan bersama. Pelindo sendiri selama ini sudah bekerja sama dengan Unusa, salah satunya dalam penyediaan air bersih bagi beberapa pesantren yang tersebar di Indonesia,” ungkapnya.

Baca Juga:  Universitas Brawijaya Salurkan Beasiswa Dana Abadi Pertama untuk 50 Mahasiswa

Widyaswendra menyebut, kolaborasi yang terjadi antara PT Pelindo Petikemas dan Unusa berawal dari kebutuhan perusahaan.

“Di kami biaya perawatan dermaga itu memiliki nilai yang sangat besar, namun dari tahun ke tahun air laut itu semakin naik. Sehingga kami juga perlu menaikkan posisi dermaga, yang mana tentunya ini jadi kekhawatiran kami,” terangnya.

Hasil dari beberapa jurnal menunjukkan naiknya air laut ini disebabkan oleh degradasi besar-besar pada air tanah. Sehingga, di sini pengelolaan air menjadi perhatian utama PT Pelindo Terminal Petikemas, yang mana sejalan dengan perhatian Unusa.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unusa Prof Ir Achmad Jazidie MEng menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam menghadirkan solusi nyata di tengah masyarakat. Publikasi melalui jurnal merupakan salah satu bentuk nyata pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat ilmiah maupun praktisi.

Baca Juga:  Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya Gelar Pasar Murah, Dukung Ketahanan Pangan

“Perguruan tinggi tidak boleh berhenti pada konsep atau rencana. Makna berdampak itu luas, bukan hanya sekadar hilirisasi. Kontribusi perguruan tinggi harus dirasakan secara nyata, baik melalui inovasi teknologi maupun ide-ide cemerlang dalam sains. Dari situ, masyarakat akan melihat peran nyata perguruan tinggi,” tegasnya.

Ketua Penyelenggara Muhammad Afwan Romdloni SHI MAg merinci, tahun ini, kegiatan SN-PKM diikuti 101 pemakalah dari 14 institusi pendidikan yang tersebar di berbagai daerah, mulai dari Malang, Semarang, Makassar, Jambi, Samarinda, hingga Bali.

“Mayoritas topik makalah yang dipresentasikan berfokus pada bidang kesehatan (57 persen), disusul pendidikan (18 persen), pemberdayaan komunitas (12 persen), teknologi (7 persen), dan bidang lainnya,” pungkasnya. (aci)