Sambangi Orangtua Korban Tragedi Kanjuruhan, Ini yang Disampaikan Anggota Dewan Sidoarjo

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Beberapa anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo berkunjung ke rumah orang tua Fiki Hermansyah, salah satu korban tragedi Kanjuruhan yang saat ini masih kritis dan dirawat di RSUD Kepanjen Malang.

Di rumah yang sangat sederhana di Desa Kesambi, Kecamatan Porong, Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Abdillah Nasik didampingi anggotanya, Mimik Idayana, Ainun Jariyah, Umi Kadah, Wahyudi dan Zahlul Yussar memberikan santunan yang diterima ayah Fiki, Suyanto.

Abdillah Nasik mengatakan, sangat prihatin atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang menelan ratusan korban jiwa dan korban luka.

“Kami ikut berduka akan banyaknya korban dan saat ini mas Fiki warga Sidoarjo masih dalam kondisi kritis. Kami berharap semoga segera diberi kesembuhan dan cepat pulih seperti semula,” harapnya, Kamis (6/10/2022) sore.

BACA JUGA:

dewan sda1

Ia berharap semua pihak mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, pihak kecamatan hingga desa hadir memberikan bantuan seperti menyediakan transportasi ke Malang.

“Nanti bila kondisinya membaik bisa dipindahkan ke RSUD Sidoarjo, sehingga lebih dekat dengan keluarga. Yang pasti saat ini keluarga tidak sendirian, semua pihak pasti hadir untuk memberikan dukungan,” tuturnya.

Mimik Idayana juga berharap, peristiwa yang merenggut ratusan suporter ini menjadi peristiwa terakhir. “Tidak boleh terjadi lagi di manapun. Tidak hanya di Malang tapi di seluruh penjuru Nusantara bahkan dunia,” tutur politisi Gerindra ini.

Mimik juga merasa prihatin karena dari ratusan korban juga terdapat banyak wanita dan anak-anak. “Semoga ke depan, gelaran sepak bola lebih terorganisir lagi pengamanan serta keselamatan semuanya,” terangnya.

Sementara itu Zahlul Yussar mengatakan, peristiwa ini merupakan momentum bagi semua pihak baik itu panitia penyelenggara, pihak keamanan maupun suporter untuk evaluasi agar kejadian serupa tidak lagi terjadi.

“Olahraga harus damai dan menjadi tontonan yang menghibur dan bisa dinikmati semua warga. Jadi harus menurunkan ego semua, karena yang dijunjung adalah sportivitas,” pesannya.

Ia berharap, kedepan tidak ada gesekan atau fiksi di antara pendukung tim sepak bola. “Ini momentum. Dan Alhamdullilah di semua daerah kita lihat masyarakat kompak menggelar doa bersama untuk para korban,” imbuhnya. (sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *