Sepak Bola Jatim Berebut Perunggu Kontra Kalimantan Timur
JAYAPURA, SURYAKABAR.com – Langkah sepak bola Jawa Timur (Jatim) terhenti di semifinal PON XX Papua 2021. Ini setelah pada pertandingan semifinal, Jatim kalah 1-2 dari Aceh di Stadion Barbanas Youwe, Kabupaten Jayapura, Selasa (12/10/2021).
Buntut kekalahan ini Jatim harus puas berebut medali perunggu melawan Kalimantan Timur yang pada semifinal lainnya kalah 1-5 dari tuan rumah Papua. Sementara medali emas akan diperebutkan Papua melawan Aceh.
Mengawali pertandingan, Jatim mendominasi permainan. Aceh lebih banyak mengandalkan serangan balik.
Pertahanan Aceh cukup solid. Mereka tampil efektif meredam serangan Jatim.
Aceh mencuri gol pertama dari serangan balik menit 21. Akhirul Wadhan menyerbu dari sisi kanan pertahanan Jatim. Kiper Eko Saputro keluar sarang berusaha memperkecil ruang tembak Akhirul Wadhan. Melihat kiper Eko Saputro keluar sarang, Akhirul Wadhan melepas tendangan lambung mengarah ke tiang jauh dan gol.
BACA JUGA :
Usai lahirnya gol ini Jatim meningkatkan tekanan ke pertahanan Aceh. Namun hingga babak pertama berakhir kedudukan tetap 1-0 untuk keunggulan Aceh.
Pada babak kedua, Aceh menggandakan keunggulan menjadi 2-0. Gol kedua tersebut dicetak Muzakir menit 46. Tak berselang lama, Jatim memperkecil ketertinggalan. Pemain asal Sidoarjo, Dwiki Mardiyanto mencetak gol menit 52.
Hingga pertengahan babak kedua, pola serangan kedua tim hanya berkutat di tengah lapangan. Jatim terus berusaha menciptakan peluang untuk masuk ke area pertahanan Aceh. Sedangkan Aceh masih melakukan strategi bertahan dan mengandalkan serangan balik.
Jatim memiliki peluang untuk menyamakan kedudukan menit 82, setelah wasit Thoriq M Alkatiri menunjuk titik penalti, menyusul pelanggaran M Fayrushi yang menjatuhkan Arief Catur Pamungkas di dalam kotak penalti.
Muhamad Faisol sebagai eksekutor penalti gagal menjebol gawang Aceh. Bola hasil sepakannya melambung di atas mistar gawang. Menjelang babak kedua berakhir, Jatim semakin ngotot melakukan serangan. Tetapi skor 1-2 bertahan hingga akhir pertandingan.
Pelatih sepak bola Jatim Rudy Keeltjes mengaku kecewa dengan pertandingan kali ini. Bukan karena kalah dan gagal ke final, tapi lebih kepada tindakan wasit selama memimpin pertandingan. Menurutnya, wasit kerap tidak mengambil keputusan saat ada kejadian yang menimpa tim Jatim.
“Anak-anak terganggu wasit, tidak percaya keputusannya. Banyak kejadian, wasit diam. Kalau ke kita (tim Jatim), jeli. Kalau ke dia (tim Aceh), tidak jeli,” kata Rudy Keeltjes usai pertandingan.
Terkait kegagalan Faisol melakukan tendangan penalti, Rudy Keeltjes menganggapnya sebagai hal biasa. Bahkan pemain kelas dunia pernah gagal saat melakukan tendangan penalti. “Messi (pernah) gagal, Ronaldo gagal. Kalah menang biasa, tapi sportivitas tetap kita jaga,” ucapnya. (*)