Menggiurkan, Geluti Kebun Pisang di Lahan Satu Hektar, Prediksi Panen hingga Rp 700 Juta

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Lahan kebun dengan luas sekitar satu hektar di Desa Singkalan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo milik Edi Sunarko disulap menjadi perkebunan pisang.

Edi, sapaan Edi Sunarko mengatakan, usahanya tersebut sebagai pengaplikasian atas hobinya tentang pengembangan suatu bidang ilmu.

Selain itu, Edi berkeinginan nantinya bisa mengubah mindset warga khususnya petani di daerah sekitarnya.

Jika dengan ide pengembangan lahan pertanian menjadi perkebunan pisang akan bisa sebagai alternatif para petani saat terkendala fase panen pertanian yang kurang menguntungkan.

Edi menceritakan, untuk usaha perkebunan pisang yang tengah ditekuninya, bermula dari saran temannya. Dia yakin lahan pertanian miliknya akan bermanfaat, dan menguntungkan jika dikembangkan menjadi perkebunan pisang.

“Saya sudah lama mempelajari (perkebunan pisang). Perhitungannya pun sudah matang, mulai dari awal tanam hingga nanti masa panen,” kata Edi kepada suryakabar.com, Senin (22/2/2021).

BACA JUGA:

Bahkan untuk memulainya, kata Edi, dia melakukan komunikasi intensif dengan petugas dari instansi terkait yakni, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sidoarjo.

Edi mengurai, dari hasil survey dan pembelajaran tentang perkebunan pisang, nilai taksiran sekali masa panen antara Rp 400 juta hingga Rp 700 juta.

Penghitungannya, hasil panen pisang jenis cavendish yang ditanamnya tersebut laku di pasaran sekitar Rp 100 ribu per tandan.

Edi menanam 1.700 bibit. Setiap lubang hanya diisi satu bibit. Jarak satu lubang dengan lubang yang lain sekitar 2,5 meter. Saat ini setiap lubang yang awalnya hanya satu pohon kini beranak menjadi empat pohon. Dengan demikian pohon pisang yang dimiliki Edi menjadi 6.800 pohon.

“Awalnya saya menanam sekitar 1.700 bibit batang pohon pisang. Saat ini sudah berkembang rata-rata satu pohon beranak menjadi empat pohon di setiap lubang tanam,” ujar Edi, yang juga sebagai supervisor di salah satu perusahaan swasta di Sidoarjo.

Menurut Edi, awal masa panen satu setengah tahun. Saat ini masuk bulan ke lima proses perawatan. “Setelah melewati masa panen awal nanti, bisa dipanen kembali satu-dua bulan berikutnya, begitu seterusnya,” sambungnya.

Lebih jauh, imbuh Edi, hasil masa panen awal nanti rencananya dijual eceran, sekaligus mencari calon tengkulak pisang.

Usaha perkebunan pisang yang dirasa menjanjikan ini akan banyak memberi nilai ekonomis, lanjut Edi. Namun, perlu adanya kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak seperti, warga atau petani di sekitar, dan pemerintah.

“Untuk pengembangannya, bisa menyewa lahan milik petani di sini. Kami berharap pemerintah turut membantu pemasaran dan perawatannya,” pungkasnya. (sty)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *