Lindungi Pegawai dan Pelanggan dari Covid-19, PT KAI Rumuskan Pedoman Antisipasi New Normal
SURABAYA, SURYAKABAR.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya telah merumuskan protokol guna mengantisipasi new normal di tengah pandemi global Covid-19. Sesuai panduan dari Kementerian BUMN, protokol tersebut diberlakukan bagi sumber daya manusia di perseroan (human capital and culture) dan mengatur cara kerja (process and technology), serta menjangkau pihak eksternal antara lain penumpang KA dan stakeholder lainnya.
PT KAI sudah menyiapkan pedoman new normal dalam pelayanan kepada pelanggan, baik pada bisnis angkutan penumpang dan barang.
New normal KAI ini sebagai bentuk adaptasi pelayanan perkeretaapian dengan mengurangi kontak fisik dan menerapkan protokol kesehatan.
“Pedoman ini dibuat untuk melindungi pegawai dan pelanggan kami dari kemungkinan terpapar Covid-19 pada masa new normal,” ujar Suprapto, Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya dalam rilis, Kamis (4/6/2020).
Suprapto menerangkan, pedoman new normal tersebut mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan No HK.01.07/Menkes/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.
Pedoman tersebut akan diaplikasikan ketika kereta api jarak jauh reguler kembali beroperasi. Di mana di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya ada 41 perjalanan KA jarak jauh reguler setiap harinya yang hingga saat ini masih mengalami pembatalan operasi perjalanannya.
BACA JUGA:
- Dinas Pendidikan Surabaya Tunggu Pedoman Kemendikbud, Soal Proses Belajar Mengajar Tahun Ajaran Baru
Pada pedoman new normal ini, nantinya pemesanan tiket hanya dapat dilakukan secara online yaitu Aplikasi KAI Access, Web KAI, dan mitra penjualan tiket resmi KAI lainnya. Sedangkan loket di stasiun hanya difungsikan untuk pembelian go show (tiga jam sebelum jadwal keberangkatan).
Saat memasuki area stasiun masyarakat diwajibkan untuk memakai masker dan bersuhu tubuh kurang dari 37,3 derajat celsius.
Pada proses boarding, penumpang harus menunjukkan tiket dan identitas penumpang kepada petugas boarding. Jika sudah diperiksa, maka penumpang melakukan scan tiket secara mandiri. “Langkah ini untuk meminimalisasi kontak fisik antara penumpang dan petugas,” ungkap Suprapto.
Selama perjalanan, lanjut dia, selain menggunakan masker, bagi penumpang KA jarak menengah/jauh diharuskan mengenakan face shield yang disediakan PT KAI. Face Shield tersebut wajib digunakan penumpang hingga keluar dari area stasiun kedatangan.
Guna memastikan kesehatan penumpang, petugas akan mengukur suhu badan penumpang di atas kereta tiap tiga jam sekali. Jika ada penumpang yang kedapatan bersuhu badan 37,3 derajat celsius atau lebih dan mengalami gejala Covid-19, maka penumpang tersebut akan dipindah ke ruang isolasi yang ada di kereta.
“Bila kondisi penumpang perlu penanganan segera, kami akan menghubungi dokter atau petugas kesehatan di stasiun terdekat yang memiliki fasilitas pos kesehatan,” tandas Suprapto.
Guna menjamin kebersihan selama perjalanan, jelas dia, petugas rutin membersihkan objek-objek yang sering terpegang tangan setiap 30 menit sekali secara bergantian. Objek seperti pegangan pintu, pengunci pintu, keran air, tombol flush toilet, sandaran tangan, meja lipat, dan lainnya dibersihkan menggunakan pembersih yang mengandung disinfektan.
Suprapto mengatakan, dalam melayani pelanggan pada new normal, petugas frontliner KAI yang berpotensi kontak jarak dekat dengan penumpang dibekali dengan alat pelindung diri (APD) berupa masker, sarung tangan, dan face shield. Petugas tersebut antara lain petugas loket, customer service, petugas boarding, kondektur, polsuska, pramugari kereta, dan petugas kebersihan di atas kereta.
“Petugas juga kami lengkapi APD agar memberikan rasa aman kepada para pelanggan yang dilayani petugas kami,” jelas Suprapto.
Di samping itu, KAI juga tetap membersihkan kereta dan fasilitas stasiun secara intensif menggunakan bahan pembersih yang mengandung disinfektan. Fasilitas higienitas berupa wastafel portabel dan hand sanitizer juga disediakan di titik-titik yang mudah dijangkau penumpang.
“Kami mengimbau kepada para penumpang untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, cuci tangan, membawa hand sanitizer pribadi, menjaga kesehatan, melaksanakan pola hidup bersih dan sehat, serta tidak ragu melapor kepada petugas jika tiba-tiba merasa tidak sehat,” kata Suprapto.
Selain angkutan penumpang, KAI juga menerapkan pedoman new normal untuk angkutan barang seperti physical distancing di loket pelayanan barang, penyediaan wastafel portabel dan hand sanitizer, menjaga kebersihan fasilitas angkutan barang, memeriksa barang-barang yang akan diangkut secara detail, serta mewaspadai setiap kiriman hewan dan atau kiriman lain yang berpotensi membahayakan kesehatan.
“KAI sebagai BUMN, memiliki peran signifikan dalam mobilitas masyarakat melalui layanan angkutan penumpang dan angkutan barang. Melalui pedoman ini, kami mempersiapkan seluruh aspek operasional bisnis perusahaan dalam menghadapi new normal nantinya,” tutup Suprapto. (be)