Ruwah Dusun Podokaton Jabon, Warga Menggrebek Tumpeng Setinggi Satu Meter

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Banyak cara dilakukan manusia untuk mensyukuri nikmat hidup atas rezeki yang diberikan Allah SWT. Seperti halnya yang dilakukan penduduk Dusun Podokaton, Desa Kedungcangkring Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo.

Setiap dua tahun sekali, warga Podokaton Kedungcangkring yang mayoritas warganya bermata pencaharian petani padi dan petani tambak ini melakukan syukuran Ruwah Dusun.

Mulai pagi warga sibuk membuat tumpeng untuk kemudian diarak keliling dusun. Warga Ponokawan mengaku tradisi ini sudah turun temurun dari sesepuh dusun.

“Tiap rumah membuat satu tumpeng. Ada puluhan tumpeng yang diarak. Setelah diarak keliling dusun, kemudian tumpeng dibagikan kembali kepada warga. Sebelum dibagi, dilakukan istighosah terlebih dahulu kirim doa kepada keluarga dan sesepuh yang sudah meninggal,” ujar Zainudin Fanani, tokoh masyarakat sekaligus Kepala Desa Kedungcangkring, Sabtu (14/9/2019).

Dari puluhan tumpeng tersebut, ada tumpeng yang berukuran besar yang diarak para tokoh masyarakat termasuk Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin.

Ada beberapa tumpeng berukuran jumbo yang berisi hasil panen bumi seperti padi, timun, ikan hasil tambak dan olahan kedelai atau disebut tempe. Setelah diarak keliling dan selesai didoakan warga kemudian beramai-ramai menggrebek tumpeng yang berukuran lebih dari satu meter.

“Tradisi ruwah dusun ini dilakukan setiap dua tahun sekali sebagai bentuk rasa syukur warga kepada Allah SWT. Acara digelar mulai pagi dan ditutup dengan pagelaran wayang kulit,” imbuh Kades Zainudin.

Wakil Bupati Nur Ahmad Syaifuddin menilai, tradisi ruwah dusun atau ruwah desa sangat positif sekali, sebab tradisi ini mengajak masyarakat untuk berbagi rezeki sekaligus bersyukur atas rezeki dan nikmat yang diperoleh dari bertani.

“Tradisi ruwah desa ini tidak ada negatifnya, semuanya positif. Ruwah desa menjadi ajang silaturahmi antar-warga, dan ada istighosah bersama kirim doa ke sesepuh desa,” katanya.

Wakil Bupati yang akrab dengan panggilan Cak Nur ini berharap tradisi ruwah dusun Podokaton Kedungcangkring Jabon ini terus dilestarikan. Ia juga berharap di desa lain tetap mempertahankan tradisi ruwah desa ini. (es)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *