30 Tahun Jadi Wartawan, Saatnya Mengabdi pada Masyarakat

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Nama lengkapnya Drs H Dwi Arifin. Di kalangan jurnalis, dia lebih akrab disapa Jipin yang merupakan kepanjangan dari Kaji Arifin.

Sebagai seorang jurnalis senior yang sudah 30 tahun lebih berkiprah di media, nama Jipin sudah tak asing di kalangan wartawan, khususnya di Surabaya.

Jipin mengawali liputan sebagai wartawan olahraga. Hampir sembilan tahun dia menempati pos ini, tepatnya sejak 1988 sampai 1997. Karena itu, jangan heran kalau Jipin sangat dikenal di kalangan olahragawan, baik atlet, pelatih, maupun pembina olahraga. Apalagi dia beberapa periode menjadi pengurus KONI Surabaya.

Kenyang menggelola rubrik olahraga, Jipin kemudian menulis berita politik, hukum, kriminal, ekonomi, dan pemerintahan.

jipin 2
Dwi Arifin (dua dari kiri) bersama rekan-rekan sesama wartawan.

Sampai sekarang tercatat sebagai pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim. Di organisasi lain, ia menjabat Humas Kosgoro Jatim, Humas HKTI Jatim, dan Humas PT Jasamitra Propertindo, yaitu perusahaan yang mengelola pertokoan Jembatan Merah Plasa (JMP) dan Pusat Grosir Surabaya (PGS).

Ia pun pernah jadi pengurus PSSI Surabaya dan KONI Jatim. Lantaran profesinya sebagai wartawan, Jipin pun dekat dengan tokoh masyarakat dan pejabat, baik dari kalangan legislatif maupun eksekutif.

Berbekal pengalamannya itu, wajar jika warga kemudian mendorong Jipin maju menjadi calon legislatif (caleg) DPRD Kota Surabaya untuk wilayah Dapil 2 yang meliputi Kecamatan Pabean Cantikan, Semampir, Tambaksari, dan Kenjeran. Dia maju dalam Pileg 2019 lewat Partai Berkarya nomor urut 4.

“Karena amanah dari warga, saya siap maju,” kata Jipin ditemui di rumahnya di kawasan Surabaya Utara.

Alasan lain, menurut Jipin, dia bersedia maju sebagai caleg, karena ingin mengabdi pada masyarakat Surabaya, khususnya kampung halamannya, Kalimas Baru 2, Kecamatan Pabean Cantikan.

“Sudah 30 tahun lebih saya jadi wartawan. Kini saatnya saya mengabdi pada masyarakat,” tutur Jipin yang menetap di Kalimas Baru 2 sejak 1967 atau sejak usia lima tahun.

jipin 3
Dwi Arifin diapit mantan pemain Persebaya, Yusuf Ekodono (kanan) dan mantan pemain Galatama Niac Mitra, Muhammad Zein Alhadad.

Waktu itu kampungnya masih berupa sawah dan rawa. Jumlah rumah warga pun masih bisa dihitung. Tidak sepadat seperti sekarang.

Sebagai orang asli Kalimas, ia sangat prihatin melihat kampungnya yang sulit berkembang. Padahal, sudah banyak caleg yang diusung, tapi setelah jadi anggota dewan mereka lupa pada janjinya. Karena itu, sudah waktunya warga punya calon sendiri. Dan ia bertekat memajukan kampungnya jika terpilih jadi anggota dewan.

“Memang amanah ini berat, tapi saya akan berupaya untuk tidak mengecewakan warga. Insya Allah, bismillah,” janji alumnus SD Mujahidin, SMPN 7 Surabaya, SMA Trimurti, dan STIE SIA Surabaya ini.

Tentunya bukan Kalimas Baru 2 saja yang diperhatikan, tapi juga wilayah di Dapil 2 dan Surabaya pada umumnya. Sebab, Jipin melihat masih banyak kampung yang perlu dibenahi dan dikembangkan lagi. Termasuk sektor pariwisata dan industri pengolahan ikan di Kecamatan Kenjeran.

“Adanya Jembatan Suramadu di Surabaya Utara, ini merupakan daya tarik yang dapat dikembangkan
tidak hanya sebagai prasarana transportasi, tapi juga pengembangan sektor pariwisata yang lebih menarik,” paparnya.

Diakui, untuk duduk sebagai anggota dewan tidaklah mudah. Apalagi di Dapil 2 dia harus bersaing dengan incumbent yang sudah berpengalaman. Tapi, dengan doa dan dukungan warga ia yakin tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. “Insya Allah, bismillah,” pungkas Jipin. (mer)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *