Pendidikan
Unusa Buka Program Postdoctoral Fellowship Scheme dan Siap Undang Peneliti Asing
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggagas program Unusa Postdoctoral Fellowship Scheme dengan mengundang para peneliti internasional bergelar doktor (PhD).
Program tersebut merupakan sebuah program yang dirancang untuk menunjang kegiatan riset penuh waktu di bidang-bidang keilmuan unggulan (niche research areas) yang bertujuan untuk mendorong keunggulan riset dan inovasi, serta menghasilkan literatur ilmiah yang berdampak tinggi melalui kolaborasi akademik yang strategis dan produktif.
Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie MEng mengatakan, program Postdoctoral untuk para peneliti asing ini bertujuan untuk membangun ekosistem penelitian di kampus, sekaligus memaksimalkan program kerja pusat riset yang telah dimiliki Unusa.
“Saat ini kami telah memiliki empat riset center masing-masing, yaitu Research Center Tuberculosis di bawah Fakultas Kedokteran, Research Center for Environmental Health of Pesantren di Fakultas Kesehatan, Research Center for Continuing Care Research di Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, serta Research Center for Pedagogical Excellence di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,” ujar Prof Jazidie, Rabu (11/6/2025).
Menurutnya, program Postdoctoral Penuh Waktu ini dirancang untuk memberikan ruang kolaboratif bagi para peneliti internasional yang ingin mengembangkan riset unggulan bersama para akademisi dan peneliti dari Indonesia, khususnya di lingkungan Unusa.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unusa Achmad Syafiuddin SSi MPhil PhD mengatakan, saat ini sedikitnya sudah ada tiga peneliti dari India dan Filipina yang mengajukan diri untuk mengikuti program ini.
“Beberapa topik penelitian yang sudah kami identifikasi untuk bisa dikolaborasikan dengan para peneliti asing itu antara lain Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Tropis, Teknologi dan Inovasi Digital, Pendidikan dan Kebudayaan, Lingkungan, dan Ketahanan Pangan dan Gizi, serta Keperawatan dan Kebidanan Terapan,” ungkapnya.
Syafiuddin menjelaskan, persyaratan umum yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan, yakni memiliki gelar doktor (PhD) dari institusi atau kampus yang terakreditasi, memiliki publikasi ilmiah internasional bereputasi, dan bersedia tinggal dan bekerja secara penuh waktu di Indonesia selama program berlangsung minimal setahun.
Kemudian, menguasai bahasa Inggris secara aktif (kemampuan bahasa Indonesia menjadi nilai tambah), serta bersedia berkolaborasi dalam pengajaran, publikasi bersama, dan pengembangan kapasitas institusi.
“Unusa akan memberikan tunjangan hidup bulanan yang kompetitif, akomodasi atau subsidi tempat tinggal, fasilitas riset dan akses laboratorium, dukungan administratif dan visa, serta peluang kolaborasi internasional dan publikasi bersama,” pungkasnya. (aci)