Bank Indonesia Prediksi Ekonomi Jatim 2024 Tumbuh

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur (BI Jatim) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jatim meningkat pada triwulan I/2024, terutama didorong konsumsi rumah tangga.

“Pertumbuhan juga seiring dengan pencairan rapel kenaikan gaji bagi ASN, pencairan THR pada akhir triwulan I, long weekend pada Februari-Maret, dan peningkatan konsumsi pada momen safari politik menjelang pemilu,” ujar Deputi Kepala BI Jatim, Muhammad Noor Nugroho dalam diskusi bertajuk Jatim Talk Road to East Java Economic (EJAVEC) Forum 2024 di Surabaya, Selasa (26/3/2024).

Menurut Noor, optimisme pertumbuhan ekonomi Jatim didorong pula kinerja berbagai lapangan usaha. Dalam penjualan eceran, survei mendapati penjualan suku cadang dan aksesori bakal menguat, termasuk untuk bahan bakar dan peralatan komunikasi.

Baca Juga:  BI Jatim Siapkan Rp 23,2 Triliun untuk Kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri 2024

“Sedangkan, dalam kredit rumah tangga, pertumbuhan kredit segmen ini diproyeksi bisa 9,79 persen pada triwulan I/2024. Sementara, pada triwulan IV/2024 bisa tumbuh 9,43 persen,” ungkapnya.

Noor menjelaskan, kinerja positif lapangan usaha juga diproyeksikan terjadi di penjualan motor. Bahkan, data yang diolah menunjukkan tren pertumbuhan lebih kuat dibanding nasional.

“Bank Indonesia juga memproyeksikan kondisi usaha terutama pertanian, akomodasi makan minum, perdagangan, dan industri pengolahan meningkat. Indeks prompt manufaktur juga diproyeksi bisa 57,9 persen naik dibandingkan kuartal IV/2023 sebesar 54,9 persen,” jelasnya.

Baca Juga:  Dirut Pertamina Nicke Widyawati Sampaikan Kesiapan Pertamina Jelang Lebaran 2024
Baca Juga:  Unesa Kirim Tim Relawan Bantu Korban Gempa di Pulau Bawean

Kepala Perwakilan BI Jatim, Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, motor penggerak ekonomi Jatim, yakni konsumsi rumah tangga, proyek nasional, peningkatan konsumsi bantuan, dan pemilihan kepala daerah.

“Signifikansi Jatim itu ekonomi kedua terbesar, kontribusi lebih 14 persen terhadap PDRB/PDB domestik, sehingga perlu bersama merumuskan strategi paling optimal untuk mendorong kesejahteraan ekonomi Jatim,” terangnya.

Sementara, di sisi eksternal, ekonomi Jatim masih akan terpengaruhi situasi global, perang Rusia, situasi Palestina, krisis Laut Merah yang bisa memengaruhi harga energi, sejumlah komoditas impor hingga biaya transportasi logistik internasional yang bisa naik. Tantangan eksternal ini bisa terkontrol bilamana potensi domestik bisa dimaksimalkan.

“Sinergi dan kolaborasi penting dilakukan untuk menjaga ekonomi Jatim. Perekonomian Jawa Timur pada 2024 diproyeksikan bisa tumbuh 4,7 persen hingga 5,5 persen dengan motor utama investasi dan konsumsi,” pungkas Erwin. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *