IMM Jatim Ajak Masyarakat Tetap Tenang dan Hargai Hasil Pemilu 2024

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jawa Timur (IMM Jatim), Firdaus Suudi, mengajak masyarakat agar tetap tenang dan menghargai hasil Pemilu 2024.

Hal itu sejalan dengan imbauan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, yang mengajak seluruh pihak dapat menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil pemilu dengan sikap legawa, satria dan kenegarawan dengan semangat berbangsa dan bernegara yang positif.

Menurut Firdaus, pemilu merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi sebuah negara. Pemilu yang damai bukan hanya menghasilkan pemerintahan yang sah, namun juga mencerminkan kekuatan demokrasi yang kuat dan konsolidasi politik yang matang.

Baca Juga:  Daop 8 Surabaya Bagikan Mawar dan Cokelat kepada Penumpang yang Sudah Nyoblos

“Saya mengajak masyarakat untuk tetap tenang di tengah perhitungan, kita tunggu sampai hasil resminya dikeluarkan. Kita jadikan Pemilu 2024 penuh ketertiban untuk mewujudkan stabilitas politik, dan mengembangkan sistem demokrasi yang berkualitas,” ujar Firdaus, Rabu (14/2/2024) malam.

Firdaus mengingatkan, agar dalam perbedaan politik, masyarakat tetap mengedepankan rasa hormat antara satu dengan yang lainnya.

Perdebatan politik lantaran perbedaan pilihan yang masih dalam konteks kesantunan akan menghindarkan masyarakat dari dampak buruk pemilu yakni perpecahan sosial yang berlebihan.

Baca Juga:  TPS di Sidoarjo ini Dilengkapi Kamera CCTV
Baca Juga:  Bertepatan Hari Valentine, TPS 15 di Perumahan Taman Candiloka Candi Sidoarjo ini Bernuansa Cinta

“Masyarakat harus menghindarkan diri dari perdebatan yang mengandung unsur ujaran kebencian, pasca pemilu ini jangan saling serang di media sosial,” terangnya.

Firdaus juga mengajak pasca pemilu ini seluruh masyarakat bersatu kembali, sehingga tidak ada perpecahan. Masyarakat dapat menyikapi perbedaan pilihan politik dengan berbesar hati.

Ia menilai jika pemilu sudah menjadi agenda lima tahunan, artinya sudah biasa. Sehingga, sikap legawa diperlukan dalam menghadapi perhelatan pesta dekokrasi tersebut.

“Ini merupakan sistem yang disepakati dalam penyelenggaraan negara, tidak boleh ada permusuhan yang ditimbulkan akibat perbedaan pandangan politik. Perbedaan merupakan kewajaran dan dapat disikapi secara bijaksana,” jelasnya.

Ia menambahkan, setelah selesai pemilu, seluruh pihak harus menghormati hasil dari proses demokrasi. Apapun hasilnya, menurutnya perdamaian dan stabilitas politik harus tetap dijaga.

“Karena gagal merespons hasil pemilu dengan baik dapat menyebabkan ketegangan dan konflik yang berpotensi membahayakan keutuhan negara,” pungkas Firdaus. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *