Sidoarjo Bangun Dua SMPN di Tulangan dan Prambon
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Pemkab Sidoarjo pada 2022 menambah dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) yakni SMPN 2 Tulangan dan SMPN 2 Prambon.
Penambahan SMPN di dua kecamatan ini bagian dari pemerataan akses pendidikan menengah pertama bagi warga Sidoarjo Barat yang ingin memperoleh kesempatan belajar di sekolah negeri.
Sejak pemberlakuan zona pendidikan, pelajar di dua kecamatan itu kesulitan mendapatkan kesempatan masuk sekolah SMP Negeri karena keterbatasan zonasi.
Saat ini rata-rata di setiap kecamatan di Kota Delta minimal memiliki dua sekolah SMP Negeri. Seperti di Kecamatan Candi sudah ada tiga SMPN, di Kecamatan Sidoarjo enam SMPN, Buduran dua SMPN, Gedangan dua SMPN, Sedati dua SMPN, Waru empat SMPN, Sukodono dua SMPN, Taman tiga SMPN, Krian tiga SMPN.
Demikian juga di Tarik ada dua SMPN, Krembung dua SMPN, Tanggulangin dua SMPN, Porong tiga SMPN, Jabon tiga SMPN, Wonoayu dua SMPN, Balongbendo dua SMPN. Sedangkan kecamatan yang masih memiliki satu SMP Negeri tinggal Kecamatan Tulangan dan Prambon.
“Pemerataan infrastruktur pendidikan untuk warga Sidoarjo terus kami tingkatkan. Seperti menambah dua unit lagi SMP Negeri, yakni di Tulangan dan Prambon. Untuk SMPN 2 Tulangan sudah dalam proses pembangunan, lokasinya di Desa Grinting,” tutur Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Minggu (13/11/2022).
BACA JUGA:
Menurutnya, pada 2022 ini Dinas Pendidikan Pemkab Sidoarjo menyelesaikan pembangunan sembilan ruangan SMPN 2 Tulangan dan target rampungnya sebelum akhir Desember.
Secara bertahap pembangunan akan dilanjutkan di tahun berikutnya. Sedangkan progres SMPN 2 Prambon dalam proses penentuan lokasi dan direncanakan mulai pembangunannya pada 2023 mendatang.
“Tujuan utama penambahan sekolah di dua kecamatan itu agar anak-anak bisa memperoleh kesempatan yang sama yaitu bisa belajar di SMP Negeri, seperti halnya di kecamatan lainnya yang rata-rata sudah ada dua SMPN. Karena sejak diberlakukan zonasi, mereka terkendala dengan radius atau jarak rumah dengan sekolah,” terangnya.
Gus Muhdlor menegaskan, peningkatan infrastruktur pendidikan di Kabupaten Sidoarjo menjadi program prioritasnya.
Tidak hanya konsentrasi pada pembangunan fisik saja, bahkan Putra KH. Agoes Ali Masyuri Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Lebo itu mendorong jajarannya di lingkup Dinas Pendidikan untuk menerjemahkan konsep merdeka belajar yang berorientasi pada kecerdasan sosial, kultural dan spiritual.
Membangun SDM yang unggul kata Gus Muhdlor, tidak bisa dilakukan dengan kerja setengah-setengah saja, harus dilakukan dengan totalitas. Pada bidang pendidikan ada dua konsep yang akan dibangun dan jadikan pijakan dalam merealisasikan merdeka belajar.
“Pertama membangun fasilitas atau meningkatkan infrastruktur pendidikan, kedua membangun konsep merdeka belajar yang berorientasi pada tigal hal, yakni cerdas sosial, kultural, spiritual. Semua jajaran insan pendidikan Sidoarjo, mulai dari Dinasnya sampai kepada Kepala Sekolah dan para pendidiknya untuk bersama-sama fokus membangun dan merealisasikan konsep merdeka belajar sesuai kearifan lokal,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Tirto Adi menyampaikan, pembangunan SMPN 2 Tulangan tahap pertama tersebut secara umum tidak ada ke kendala. Ia terus mengawal progresnya agar selesai tepat waktu.
“Targetnya pertengahan Desember sudah selesai, kita kawal terus progresnya. Tahun anggaran 2022 ini yang dibangun sementara masih sembilan ruangan,” terang Tirto. (sat)