VAR, Bintang sekaligus Boomerang
Ketika di Liga 1 Indonesia keputusan wasit sering salah, tuntutan untuk penggunaan VAR (video assistant referee) langsung mengemuka. Tapi di pekan ke-6 Serie A kemarin membuktikan penggunaan VAR ternyata juga tidak membuat keputusan dapat adil 100%.
Match antara Juventus vs Salernitana menjadi bukti. Gol penentu kemenangan yang dicetak Arkadiusz Milik harus dibatalkan, karena Leonardo Bonucci berada dalam posisi offside.
Meski bola tak mengenai kepala Bonucci, tetapi Kapten Juve ini dianggap terlibat aktif yang mengganggu kiper lawan.
Keputusan tentang Bonucci ini tidak salah, clear offside. Tapi ternyata Antonio Candreva, pemain Salernitana yang mendapat tugas untuk menutup tendangan pojok dari Juan Cuadrado berada dalam posisi di belakang garis yang menjadi petunjuk offside bagi Bonucci.
Titik pandang inilah yang menjadi masalah. Kamera VAR yang berada di Juve Stadium ternyata tidak memperlihatkan hal ini.
Asosiasi Wasit Italia, AIA, menyatakan, kamera yang berada dalam ruang VAR tidak menangkap momen tersebut. Keputusan yang diambil wasit Matteo Mercenaro hanya berdasar kamera di depan gawang.
BACA JUGA:
Keputusan tentu akan menarik jika kamera VAR memperlihatkan posisi Candreva dan Cuadrado. Wasit dapat menilai apakah hanya mengambil keputusan berdasar kejadian di depan gawang saja atau tidak.
Dari video yang ada memang Candreva betul di belakang Bonucci, tapi apakah bisa dianggap dalam posisi aktif. Jika Candreva dianggap aktif, bagaimana dengan Cuadrado sendiri.
Lega Serie A justru menyatakan, anulir gol Bonucci sudah memperhatikan posisi Candreva. Menarik. Seharusnya Lega Serie A dan AIA bisa memberikan penjelasan yang lebih jelas sehingga tidak ada penafsiran yang lain.
Giornata ke-6 Serie A membawa Napoli ke pucuk klasemen. Gol pemain baru Giacomo Raspadori di penghujung laga membuat klub kota Naples menghentikan perjuangan heroik Spezia.
Monza sukses meraih poin pertama setelah bermain imbang dengan Lecce. Tetapi satu poin ini tidak mampu membuat pelatih Giovanni Stroppa bertahan, dia akhirnya dipecat Silvio Berlusconi dan digantikan Raffaele Palladino.
Dua klub kota Milan sukses meraih tiga poin. Dengan susah payah dan dibantu penampilan sempurna kiper Samir Handanovic, Inter kalahkan Torino 1-0 lewat gol Marcelo Brozovic di menit 89.
Sedangkan AC Milan yang bermain sepuluh pemain, meraih tiga poin dengan gol penentuan melalui titik penalti yang dieksekusi Oliver Giroud atas Sampdoria.
Atalanta gagal mempertahankan capolista setelah ditahan Cremonese 1-1. Udinese bermain sangat baik dan menang besar 3-1 di kandang Sassuolo. Lazio secara meyakinkan unggul 2-0 atas Hellas Verona.
Paulo Dybala kembali menjadi bintang kemenangan AS Roma atas Empoli. Satu gol cantik dan satu assist indah untuk Tammy Abraham, layak membuat pemain ‘buangan’ Juve ini menjadi Man of the Match.
Jose Mourinho di akhir laga mengatakan timnya dibantu permainan bagus dari Dybala.
Pekan ke-7 Serie A akhir pekan ini akan digelar dengan menampilkan dua partai big match antara AS Roma melawan Atalanta dan AC Milan menjamu Napoli. Dengan rapatnya klasemen di papan atas, bukan tak mungkin perubahan pemilik puncak klasemen akan kembali berganti. Forza Serie A.
Penulis: Johan Satrya, Penikmat Liga Italia