Ajak Siswa Cintai Lingkungan Sekolah, SD Al Falah Darussalam Kelas ICP, Sidoarjo Bentuk Pasukan Semut

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – SD Al Falah Darussalam International Class Program (ICP) Tropodo, Sidoarjo mengajak siswanya mencintai lingkungan, melalui program pembelajaran yang dikolaborasikan dengan permainan tradisional Jawa, udik-udikan.

Melalui program permainan itu, pihak sekolah kembali ingin menumbuhkan situasi pembelajaran yang menyenangkan selama masa pembelajaran tatap muka (PTM). Harapannya, program tersebut dapat meminimalisir terjadinya learning loss terhadap peserta didik.

“Learning loss yang terjadi pada peserta didik, dapat diubah menjadi learning gain melalui program tersebut. Sehingga, pengetahuan siswa terhadap sebuah materi pembelajaran dari sekolah dapat diterima dengan baik dan perkembangan siswa tetap berkualitas,” kata Imawati, Guru SD Al Falah Darussalam kelas ICP Sidoarjo kepada suryakabar.com, Senin (29/11/2021).

Dalam program tersebut, ia menceritakan, permainan tradisonal, udik-udikan yang diusung menjadi program sekolah ini telah dimodifikasi. Seperti, bahan udik-udikan yang pada dasarnya menggunakan uang koin, tapi dalam program tersebut dibuatnya dari tutup botol bekas, menampilkan dua sisi yang berbeda, ada sisi nilai mata uang dan sisi hak-kewajiban.

BACA JUGA:

Bahan udik-udikan dari tutup botol bekas tersebut, lanjut Imawati, didapat para siswa dari kegiatan menjadi pasukan semut. Tugas pasukan semut ini, dilakukan para siswa secara berkelompok, memungut sampah-sampah botol plastik bekas.

“Siswa dibentuk beberapa kelompok kecil, menjadi kelompok pasukan semut. Untuk menjadikan tutup botol yang sudah didapat sebagai bahan udik-udikan. Sedangkan botolnya, difungsikan untuk vas bunga yang juga akan dirawat para kelompok siswa tersebut,” terangnya.

“Dari permainan itu, siswa diingatkan kembali tentang hak dan kewajibanya sebagai siswa terhadap lingkungan sekitarnya. Selain itu, dari isi permainan dan bahan yang didapat siswa, diajarkan tentang gotong royong, literasi numerik, dan literasi budaya,” sambungnya.

Ia menambahkan, melalui program permainan tersebut, sekaligus meningkatkan karakter profil pelajar Pancasila dari sebuah kemandirian dan gotong royong antar-siswa dalam sebuah kelompok, serta untuk meningkatkan ke-bhinekaan siswa dari proses pembelajaran kebudayaan yang diusung dalam program tersebut. (sty)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *