PLN Berikan Diskon 30 Persen Bagi Pengguna Kendaraan Listrik
SURABAYA, SURYAKABAR.com – PLN mendukung percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan. Untuk itu, PLN berpartisipasi dalam pemberian kemudahan bagi pelanggan pemilik electric vehicle (EV).
Di era EV ini PLN sudah menyiapkan infrastruktur charging beserta stimulus berupa diskon tarif listrik bagi pengguna kendaraan listrik.
PLN mengoptimalkan penyediaan infrastruktur penunjang baik melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), SPBKLU (Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Umum), Home Charging, maupun platform digital Charge.IN.
Adapun Charge.IN sendiri adalah aplikasi charging yang pertama pada SPKLU bagi konsumen pemilik KBLBB, sehingga masyarakat dapat menikmati kemudahan dalam mengisi daya kendaraan listrik.
“PLN memberikan diskon 30 persen untuk tarif listrik Home Charging bagi pengguna kendaraan listrik,” ungkap Manajer Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Surabaya Selatan (PLN UP3 SBS), Alexander Z. Aitonam.
Ia juga menambahkan melalui aplikasi Charge.IN pemilik EV bisa memonitor pengisian baterai mobil atau motor listrik.
BACA JUGA:
Berdasarkan Peraturan Menteri ESM Nomor 13 Tahun 2020, ada parameter atau insentif khusus bagi para pengguna EV, yakni berupa :
1. Penetapan Tarif Curah bagi Pemilik Instalasi Listrik Privat untuk Angkutan Umum, Badan Usaha SPKLU, dan Badan Usaha SPBKLU.
2. Penetapan faktor pengali sebesar 1,5 bagi pemilik KBL yang mengisi daya di SPKLU PLN.
3. Pembebasan rekening minimum selama dua tahun pertama sejak pendaftaran ID Pelanggan SPKLU atau SPBKLU pemegang IUPTL Penjualan, dan pemilik instalasi listrik privat.
4. Keringanan biaya penyambungan tambah daya atau pasang baru bagi SPKLU atau SPBKLU pemegang IUPTL Penjualan dan pemilik instalasi listrik privat.
5. Keringanan jaminan langganan tenaga listrik bagi SPKLU atau SPBKLU pemegang IUPTL Penjualan dan pemilik instalasi listrik privat.
Dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik, PLN UP3 Surabaya Selatan menggunakan kendaraan listrik dalam melakukan pekerjaan operasional.
“Untuk beberapa pekerjaan pengawasan dan pemeliharaan jaringan, kami menggunakan motor listrik. Selain berbagai keuntungan yang didapat seperti lebih praktis karena tidak perlu mengisi bahan bakar di tengah pekerjaan, juga bisa berpartisipasi dalam mengurangi emisi gas buang dan mendukung zero oil import,” ujar Fery Setiawan, Tim Teknik PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Ngagel.
Terkait pengisian bahan bakar, motor listrik jelas lebih unggul dengan kisaran biaya Rp 1.500 tiap 50 km dibanding 1 liter Pertalite yang berharga Rp 7.600 untuk jarak tempuh sama.
Motor listrik juga tidak memerlukan servis berkala perawatan suku cadang seperti busi, filter, pelumas mesin, atau transmisi, karena tidak memiliki mekanisme pembakaran bahan bakar.
Motor listrik dengan penggunaan normal diklaim hanya membutuhkan pergantian suku cadang fast moving seperti belt, kampas dan minyak rem, lampu dan baterai jika bermasalah. (rin)