26 Puskesmas di Sidoarjo Lakukan Rapid Tes Gratis untuk Warga, Ini Syaratnya

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo mengratiskan rapid tes bagi masyarakat.

Kegiatan itu sebagai langkah pemerintah untuk mengantisipasi sebaran Covid-19, sekaligus melakukan tracing kondisi virus di suatu wilayah hingga tingkat bawah.

Kepala Dinkes Sidoarjo, drg. Syaf Satriawarman mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan agar seluruh puskesmas di Sidoarjo melakukan rapid tes gratis untuk masyarakat.

Menurut Syaf, sapaan Syaf Satriawarman, pihaknya telah menyiapkan 3.000 alat. Jumlah tersebut diharapkan cukup dan bermanfaat bagi masyarakat Sidoarjo yang membutuhkan.

“Di Sidoarjo ada 26 puskesmas, semuanya menggelar rapid tes gratis. Setiap puskesmas melayani 75 sampai 125 orang per hari,” katanya saat dihubungi suryakabar.com, Senin (11/1/2021).

Sementara, Syaf menjelaskan, setiap puskesmas memberi kelonggaran tujuan bagi warga di sekitar yang ingin melakukan rapid tes.

Ia mencontohkan, misalnya warga di Puskesmas A, melakukan rapid tes yang ingin difungsikan untuk syarat perjalanan, atau juga bisa melakukan rapid tes gratis, karena pernah kontak erat dengan pasien Covid-19.

BACA JUGA:

Syarat bagi warga yang ingin rapid tes gratis mereka adalah warga beralamat atau memiliki identitas diri sesuai wilayah puskesmas yang dituju. Selama kuota tersedia, semua warga Sidoarjo bisa memanfaatkan rapid tes gratis tersebut.

“Warga yang ingin melakukan rapid tes bisa dengan cara mudah. Misalnya mendaftar menggunakan KTP, atau identitas sesuai wilayah puskesmas yang dituju. Dengan begitu, sudah bisa mengikuti rapid tes gratis,” terangnya.

Syaf menambahkan, terkait jadwal kegiatan rapid tes gratis dilakukan bervariasi. Sebagian puskesmas ada yang melakukan hanya tiga hari. Sebagian puskesmas lainnya menggelar rapid tes gratis selama empat hari.

“Rapid tes gratis ini dimulai Senin (11/1/2021) sampai Kamis (14/1/2021). Ada yang Senin sampai Rabu saja, ada yang sampai Kamis, empat hari full,” tuturnya.

“Setiap puskesmas, juga memiliki kuota yang bervariasi, ada yang menerima 75 orang peserta, ada yang 100 orang, dan ada yang 125 orang peserta. Ketersediaan kuota rapid tes gratis bisa langsung dikoordinasikan dengan puskesmas setempat,” sambungnya.

Lebih jauh, menurut Syaf, jika dalam proses mengikuti rapid tes gratis ada peserta yang reaktif, sudah disiapkan mekanisme penanganan awal, peserta diminta melakukan isolasi mandiri, selama tujuh hari.

“Selama isolasi mandiri, peserta akan diberikan pengawasan oleh petugas. Akan dilakukan tes swab, jika diperlukan,” pungkasnya. (sty)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *