PSBB Diperpanjang, Harus Ada Komitmen dari Warga dan Pemkot
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Ketua Tim Advokasi PSBB dan Survilans Covid-19 dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair dr Windhu Purnomo merekomendasikan agar pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang akan berakhir, Senin (11/5/2020), diperpanjang, ini tanggapan anggota DPRD Surabaya.
Menurut Josiah Michael dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), jika PSBB diperpanjang apakah ada jaminan bisa menyelesaikan atau paling tidak bisa menurunkan positif Covid-19.
“Kalau penerapan PSBB masih tetap seperti sekarang ini lebih baik tidak usah diperpanjang. Karena akan lebih banyak masyarakat yang menderita karena kesulitan ekonomi,” ujar Josiah Michael ketika dikonfirmasi, Sabtu (9/5/2020).
Tapi kalau aparat bisa menjamin ketegasannya, tingkat kepatuhan dan lain-lain, sehingga bisa menekan angka positif Covid-19, Josiah Michael tak keberatan PSBB diperpanjang, sepanjang bantuan untuk masyarakat terdampak disalurkan dengan baik.
BACA JUGA:
Seperti disampaikan Windhu, penularan Covid-19 sudah kelihatan polanya. Berdasarkan kajian, 30 persen orang yang positif terjangkit Covid-19 memiliki masa penularan 14 hari. Kemudian, 35 persen bisa menularkan hingga 21 hari, dan 15 persen masa penularannya 28-30 hari. Itulah alasan dikeluarkannya rekomendasi perpanjangan PSBB 14 hari ke depan.
Josiah Michael yang juga anggota Komisi A DPRD Surabaya ini menegaskan, jika pemberlakuan PSBB diperpanjang, tapi masyarakat masih tidak disiplin dan berkeliaran, lantas apa gunanya PSBB?
“Diberlakukan PSBB setahun pun tidak akan berguna untuk membantu memutus mata rantai penularan Covid-19. Yang ada malah akan membuat ekonomi semakin hancur, masyarakat semakin menderita, ” urainya.
Karena itu, lanjut dia, yang dibutuhkan adalah komitmen dalam penerapan PSBB. “Kalau semua bisa komitmen seperti yang saya sampaikan di atas, ya ayo PSBB dilanjut. Kalau tidak, ya lebih baik jangan diperpanjang,” tandas Josiah Michael.
Intinya, penindakan tegas terhadap warga yang yang keluar rumah tanpa tujuan yang jelas, sementara pemkot harus menyalurkan bantuan sembako dengan baik. “Ya, poinnya di situ. Kasihan masyarakat yang telah mematuhi imbauan pemerintah tidak keluar rumah dan tidak kerja, tapi masih ada masyarakat yang berkeliaran. Jadi, harus ada komitmen untuk mengatasi Covid-19 ini bersama-sama,” tandasnya. (be)