Hobi Koleksi Bambu Pethuk untuk Hiburan

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Ditengah tengah dunia teknologi yang semakin canggih, budaya lokal justru kian tergerus oleh modernisasi. Ada sebagian orang yang masih percaya akan hal mistik yang membawa keberuntungan bagi yang memilikinya.

Keberadaan hal-hal yang berbau mistik juga tidak bisa lepas begitu saja dari kehidupan di masyarakat. Beragam benda masih dipercaya bisa menjadi pusaka yang memberi dampak nyata bagi pemiliknya.

Salah satu benda tersebut yakni “Pring Pethuk” atau biasa disebut Bambu Petuk. Yang disebut bambu petuk adalah bambu yang batang buku atau ruasnya saling menghadap satu sama lain. Benda tersebut sampai saat ini masih dipercaya sebagai pusaka yang bisa bikin seseorang pemiliknya menjadi kaya raya.

Sudah sejak lama diyakini, bambu petuk memiliki kekuatan magis yang luar biasa. Hal itu disebabkan karena pertemuan ruas pada bambu petuk dipercaya merupakan tempat bersemayamnya makhluk halus.

“Kami memiliki pring petuk atau bumbu petuk sudah lama sekitar 30 tahun yang lalu. Terkait pring petuk ini ada khodamnya kami belum membuktikan,” kata Soemarto (76) warga Desa Wonokalang Kecamatan Krian Sidoarjo, kolektor pring petuk di rumahnya, Rabu (24/4/2019).

Itu sebabnya, untuk memiliki pring petuk dibutuhkan keberanian, wiridan serta kemampuan mata batin yang mumpuni. Pring petuk memang langka, karena itulah membuat benda tersebut jarang dimiliki orang.

“Jarang Mas, meskipun wujudnya hanya sebuah pring atau bambu. Karena sebagian orang ada yang meyakini pring petuk tersebut seperti sebuah pusaka. Bahkan ada yang dijual belikan dengan harga puluhan hingga ratusan juta,” tambah Soemarto.

bambu petuk

 

Banyak kalangan masyarakat yang memburu benda pring petuk itu, karena diyakini memiliki khasiat dan seribu manfaat yang menguntungkan. Seperti mengundang rejeki, penglaris atau apa saja yang pemiliknya hingga cepat kaya. Selain itu ada juga yang mempercayai benda tersebut untuk perlindungan diri dari tindak kejahatan.

“Sebagian masyarakat ada yang memiliki kepercayaan seperti itu. Karena pring petuk tercipta dari alam, pemiliknya bisa memiliki kharisma yang luar biasa. Kalau kami yang memiliki meraneka macam dan keunikan pring ini hanya untuk koleksi,” terang Soemarto.

Mantan kepala Desa Wonokalang Kecamatan Wonoayu Sidoarjo sejak 1967 hingga 2007 ini mengaku, dirinya memiliki puluhan jenis keunikan pring petuk tersebut merupakan salah satu hobinya sejak dulu. Di rumahnya, koleksi bambu petuk itu bahkan ada yang berumur ratusan tahun.

“Koleksi pring petuk ini bagi kami hanya kesukaan atau hobi. Kami memiliki puluhan jenis keunikan dari batang pring atau bambu yang dianggap sebagian orang memiliki khasiat,” ucapnya.

Seluruh koleksi bambu petuk miliknya itu dia gunakan untuk hiburan. “Kalau saya enggak tidur, saya pasti pegang ini, bikin tenang.”

Bahkan salah satu koleksi miliknya itu, konon dapat mengusir hewan buas seperti macan. Benda tersebut dia dapat saat masih muda bekerja menjaga hutan.

Dari puluhan koleksi pring atau bambu yang memiliki keunikan dan memiliki khasiat tersendiri di antaranya, patel lele klabang sajuto, patel lele klabang sewu, patel lele camplang tiga, pring petuk, pring pecah tiga, pecah dua, dan patel lele kembar manten.

“Antara percaya atau tidak percaya tergantung orang yang menyakini. Yang jelas ini hanya sebatang ranting pring atau bambu yang tercipta secara alam. Apapun itu semua kembali ke masing-masing orang yang memutuskan dan kembali ke sang Yang Maha Pencipta, kalau kami hanya koleksi saja,” pungkas Soemarto. (wob)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *