Musim Hujan, Produksi Rumput Laut Sidoarjo Menurun, Ini yang Dibutuhkan Petani Rumput Laut
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Memasuki puncak musim hujan, para petani rumput laut Dusun Tegalsari Desa Kupang Kecamatan Jabon Sidoarjo mengeluhkan proses pengolahan dan pengeringan rumput laut. Hal ini disebabkan sejak musim hujan, hasil produksi pengolahan dan pengeringan rumput laut menurun drastis.
Kondisi seperti ini berpengaruh pada omzet petani rumput laut, karena susahnya proses pengeringan rumput laut saat musim hujan. Apalagi petani rumput laut hingga kini, belum memiliki mesin pengering. Mereka hanya mengandalkan sinar matahari dalam proses pengeringan rumput laut.
Salah satu petani rumput laut, Mustofa mengaku saat musim kemarau petani rumput laut bisa mengeringkan rumput laut hingga 400 ton dalam sebulan. Namun memasuki puncak musim penghujan dengan cuaca tidak menentu hanya bisa mengeringkan rumput laut antara 150 hingga maksimal 200 ton per bulan.
“Ini jelas menurunkan omzet kami sebagai petani rumput laut. Padahal, kami menjual rumput laut dalam kondisi kering,” kata Mustofa kepada suryakabar.com, Rabu (5/12/2018).
Lebih jauh Mustofa menguraikan dengan turunnya hasil proses pengeringan, otomatis mengurangi pendapatan petani rumput laut yang ada di wilayah pesisir Sidoarjo, terutama di kawasan Kecamatan Jabon. Kendati demikian beberapa petani memiliki cara untuk menyiasati persoalan itu.
“Yakni dengan mengelola sendiri rumput laut melalui kreativitas masyarakat sekitar. Rumput laut yang belum kering dijadikan makanan ringan,” tambah Mustofa.
Mustofa yang sekaligus pengepul rumput laut ini menerangkan, hingga kini harga rumput laut cukup bagus. Harga bahan baku rumput laut mentah Rp 6.000 hingga Rp 7.000 per kilogram.
“Semua harus berupa rumput laut kering. Kemudian dijual ke perusahaan pengelola makanan mulai yang ada di dalam negeri hingga melalui ekspor luar negeri,” tegasnya.
Mustofa berharap, Pemkab Sidoarjo mendengar keluhan petani rumput laut. Apalagi, turunnya omzet itu dapat berimbas terhadap puluhan petani dan pekerja rumput laut.
“Kami berharap pemerintah selain bisa membantu dalam pemasaran juga membantu solusi memberikan bantuan mesin pengering rumput laut. Tujuannya agar petani rumput laut di kawasan terpencil bisa mengangkat ekonomi warga sekitar,” jelas Mustofa. (wob)