Begini yang Dilakukan RT 23 RW 07 Sekardangan Sidoarjo Atasi Banjir
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Berbagai cara dilakukan warga agar lingkungannnya terbebas dari sampah dan banjir. Terlebih lagi saat musim hujan seperti saat ini, banjir kerap terjadi di kampung ataupun pemukiman warga.
Sebuah kampung di Kabupaten Sidoarjo memiliki strategi jitu yang relatif sederhana untuk mengurai permasalahan tersebut. Yakni dengan membuat sumur resapan yang dibuat di berbagai sisi kampung. Dengan biaya yang relatif murah, kini kampung tersebut terbebas dari banjir.
Ialah kampung RT 23 RW 07 Sekardangan Sidoarjo yang menerapkan sumur resapan untuk mengurai genangan air saat hujan tiba. Cara ini sangat efektif, karena genangan air akan surut hanya dalam hitungan jam. Sebelum di buat sumur resapan, kampung ini kerap banjir hingga air menggenangi jalan di perumahan tersebut untuk waktu yang lama.
Langkah sederhana yang relatif mudah diterapkan ini yakni hanya dengan mempersiapkan lubang dengan diameter 60 centimeter di beberapa sudut kampung dengan kedalaman sekitar 150 centimeter. Lubang tersebut lantas ditutup beton supaya kuat bila dilewati kendaraan. Letaknya pun dipilih di sudut-sudut kampung atau titik yang paling rendah, sehingga akan mempercepat penyusutan air.
Edi Priyanto, Ketua RT 23 Sekardangan mengatakan, pemasangan ini sangat bermanfaat, karena mengurangi air dengan cepat, sehingga kampung tidak sampai banjir. “Saat ini ada sekitar lima sumur resapan dan 38 biopori di sudut-sudut kampung. Alhamdulillah saat ini tidak sampai satu jam genangan air akan surut,” kata Edi Priyanto kepada suryakabar.com, Senin (26/11/2018).
Selain mudah, pemasangan sumur resapan seperti ini hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp 150 ribu untuk satu sumur. Jadi kampung ini hanya mengeluarkan uang Rp 750 ribu untuk lima buah sumur resapan. “Satu sumur hanya membutuhkan biaya sekitar 150 ribu jadi tinggal mengalikan lima. Biayanya dari uang jimpitan warga yang dikumpulkan setiap hari Jumat,” tambah Edi.
Selain dapat mengurangi genangan air, di dalam sumur resapan juga dapat dijadikan tempat menyimpan daun-daun kering untuk nantinya dapat dijadikan pupuk kompos bagi tanaman warga. “Di dalam sumur ini kami isi dengan daun-daun kering yang mana nantinya setelah 2-3 bulan daun daun tersebut akan kami jadikan pupuk kompos,” pungkasnya.
Edi berharap metode ini juga diterapkan kampung atau perumahan warga Sidoarjo untuk mengurangi genangan air agar terhindar banjir. Bila setiap RT bisa menerapkan minimal tiga sumur resapan dipasang, maka permasalahan banjir ataupun genangan yang seringkali terjadi di jalan jalan kampung atau perumahan dapat segera teratasi. (wob)