Kemenkominfo Mengajak UMKM Turut Menggerakkan Usaha e-commerce di Indonesia Melalui Transaksi Online

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) mengadakan Forum Sosialisasi Belanja dan Jualan Online: Murah, Cepat, dan Aman di Pendopo Delta Wibawa, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (6/11/2018).

Pada kesempatan tersebut Kemenkominfo mengadakan pelatihan serta fasilitasi dan simulasi jualan online untuk mengajak pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) turut serta membangun dan menggerakkan usaha e-commerce di Indonesia, mengingat potensi besar akan perkembangan transaksi online di Indonesia.

Dengan menggandeng pemerintah Kabupaten Sidoarjo serta marketplace Blibli.com untuk mengedukasi UMKM terkait penggunaan e-commerce, diharapkan para pelaku UMKM dapat semakin terstimulasi untuk memaksimalkan e-commerce untuk mengembangkan usaha mereka.

Indonesia dinilai memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia, mengingat saat ini terdapat penetrasi pengguna internet yang mencapai lebih dari 132 juta, pengguna e-commerce pun terus meningkat dengan bertambahnya portal e-commerce yang memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat saat ini.

Sekjen Kementerian Kominfo, Farida Dwi Cahyarini dalam sambutannya mengatakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan beberapa langkah penting untuk mewujudkan visi ekonomi Indonesia 2020 dan Roadmap e-commerce.

“Langkah pertama adalah rencana strategis pengembangan e-commerce di Indonesia dengan target pertumbuhan transaksi e-commerce USD 130 miliar pada 2020 dengan mendorong kekuatan ekonomi nasional yang berbasis ekonomi digital,” jelas Farida.

“Selain membangun infrastruktur dan mengembangkan ekosistem digital, Kementerian Kominfo juga melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dan pelaku usaha tentang pemanfaatan e-commerce, yang salah satunya diselenggarakan di Kabupaten Sidoarjo ini,” lanjutnya.

Turut hadir pula dalam acara ini, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian & Maritim, Septriana Tangkary.

Dalam keterangannya, Septriana mengatakan, transaksi online melalui portal e-commerce semakin populer digunakan di masyarakat luas, dan hal tersebut dapat dinilai sebagai perkembangan positif, karena semakin mudah untuk menghubungkan penjual dan pembeli saat ini.

“Hal tersebut penting disampaikan kepada UMKM agar semakin mengerti potensi pasar yang begitu besar. Langkah awal sudah terjajaki, namun edukasi akan penggunaan portal e-commerce penting untuk terus dilakukan,” jelas Septriana.

“Perkembangan ekonomi ini harus terus dipupuk, dan masyarakat harus terus diberi dorongan dan dukungan untuk terus melakukan transaksi online agar industri dapat terus berkembang dengan pesat. Namun penting untuk diingat, masyarakat pun perlu dilindungi dengan dibekali ilmu cara bertransaksi digital yang aman,” jelasnya.

Septriana menjelaskan, melalui acara tersebut, ia juga ingin melakukan sosialisasi gerakan ‘Ayo UMKM Jualan Online’.

“Saat ini dari data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 61,41%, dengan jumlah UMKM hampir mencapai 60 juta unit. Namun, baru sekitar 8% atau sebanyak 3,79 juta pelaku UMKM yang sudah memanfaatkan platform online untuk memasarkan produknya. Padahal, tren pergerakan konsumen semakin memberat di transaksi online,” urainya.

Acara ini dibagi menjadi dua sesi: sesi pertama, pemaparan para narasumber dalam format diskusi panel mengenai transaksi jual beli dalam e-commerce secara umum.

Lalu sesi kedua, workshop berjualan online untuk para pelaku UMKM, pedagang pasar ataupun siapa saja yang berminat memasarkan produknya secara online.

Selain Septriana Tangkary, beberapa pembicara yang ikut memberikan informasi pada acara ini antara lain Head Great Digital Agency dan Google Bisnis Trainer, Alya Mirza dan juga perwakilan dari Blibli.com, Andre Affianto & Samsul Arif. Ada juga testimoni dari beberapa UMKM yang sudah sukses berjualan online.

Untuk mengatasi rasa enggan para UMKM berpartisipasi dalam pengembangan e-commerce Indonesia, Kemenkominfo mengajak beberapa narasumber terkait untuk membantu menunjukkan proses onboard untuk pelaku UMKM, pengenalan pendaftaran jualan online dan bagaimana cara melakukan jualan online.

Saat ini terdapat potensi besar yang wajib digali di Indonesia, karena jumlah masyarakat yang memiliki akses terhadap internet memungkinkan Indonesia untuk menjadi pasar transaksi online terbesar di Asia.

Pada 2020 mendatang, transaksi e-commerce di Indonesia ditargetkan mencapai US$ 130 miliar. Hal ini dapat tercapai, jika UMKM juga turut terlibat dalam membangun pasar dari sisi penyedia barang.

Kemenkominfo dan semua pihak yang terlibat pada acara ini yakin melalui edukasi dan pelatihan yang diberikan, para UMKM dapat segera mengambil peran dalam pembangunan industri e-commerce di Indonesia, dan menghadirkan ragam barang yang menarik bagi pasar yang terus berkembang tersebut.

Kemenkominfo berharap upaya ini bisa dilakukan secara masif dan berkelanjutan. Ke depan peran Kemenkominfo bukan lagi sebagai leader tetapi sebagai enabler, yang mendorong Pemerintah Daerah untuk mengambil peran utama dalam upaya mendorong UMKM untuk merebut pasar lokal hingga pasar global dengan tetap mengedepankan kerjasama yang solid antara Pemerintah, Bisnis, dan Komunitas. (wob)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *