ITS Kembangkan Kreatifitas dan Inovasi Lewat Petrolida 2018

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar acara Petroleum Integrated Days (Petrolida) 2018. Bertempat di Auditorium Gedung Pascasarjana ITS, gelaran Petrolida ini resmi dibuka Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD, Kamis (12/4/2018).

Event internasional yang sudah enam kali dilaksanakan itu kali ini diikuti mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, seperti ITS, ITB, UGM, UI, UPN V Yogyakarta, Unpad, Undip. Di samping itu juga terdapat peserta yang berasal dari Malaysia dan Vietnam.

Petrolida 2018 merupakan sebuah acara yang spesial diselenggarakan SPE ITS SC (Society of Petroleum Engineers ITS Student Chapter). SPE ITS SC merupakan gabungan dan kerja sama dari 22 departemen yang ada di ITS antara lain Teknik Geofisika, Teknik Kimia, Teknik Fisika, Teknik Industri, dan lain lain. Tahun ini Petrolida diadakan 11-14 April 2018.

Mengusung tema Improving Youth Productivity To Supply Future Energy Demands, Petrolida 2018 diharapkan dapat mempererat hubungan di antara student chapter di Asia Pasifik, meningkatkan relasi mahasiswa dengan perusahaan minyak dan gas, serta menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan kreatifitas mereka terkait isu energi.

Dalam penyelenggaraannya kali ini, Petrolida 2018 memiliki dua acara, yaitu kompetisi dan non-kompetisi. Para peserta berkesempatan beradu inovasi dan kreasi di bidang oil rig design competition, fracture fluid competition, paper competition, dan smart competition. Di samping itu, peserta juga dapat menjaring relasi dan menimba ilmu dalam career talk, amazing race maupun gala dinner.

Dalam sambutannya, Rektor ITS menekankan jika dalam menghadapi revolusi industri 4.0 seperti saat ini, mahasiswa dituntut menjadi inovatif. Tidak hanya itu, Prof Joni juga menyampaikan kepada para peserta untuk tidak letih berkreasi sesuai bidang yang ditekuni.

“Selain harus kreatif dan inovatif, mahasiswa harus mau berkolaborasi demi berkembangnya ilmu pengetahuan,” ungkap Guru Besar Departemen Teknik Lingkungan itu. (mer)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *