Anak Tewas Tertabrak Kereta Api, Ibunda di Taiwan Jadi TKW Belum Bisa Dihubungi
KENDAL, SURYAKABAR.com – Darwati (60), nenek salah satu korban kecelakaan kereta api di perlintasan Pegandon tampak resah. Hal ini lantaran orangtua Nur Faidhil Adha (18) belum bisa dihubungi terkait kabar meninggalnya putranya.
Saat ini, ibunda Idhil, sapaan korban semasa hidup, masih bekerja di Taiwan sejak tiga tahun terakhir.
Heni Rohmawati (40), merupakan ibunda Idhil yang menghidupi kedua putranya setelah sang suami, Muncul, meninggal saat Idhil masih bayi.
“Idhil dan adiknya, Yudha Pramadhani yang berusia lima tahun saya asuh sejak ibunya jadi TKW. Di rumah ada juga paman dan bibinya,” kata Darwati di rumah duka, Jumat (16/6/2017) di rumah duka, Desa Puguh Rt 1 RW 2 Kecamatan Pegandon.
Menurut cerita Darwati, Idhil pamit keluar, Kamis (15/6/2017) malam setelah menjalankan ibadah salat tarawih di masjid dekat rumah. Kepada sang nenek, Idhil mengaku hendak berlatih “tretekan”, yakni tetabuhan menggunakan bambu untuk membangunkan masyarakat makan sahur.
“Sama sekali tidak ada firasat apa-apa. Apalagi Idhil setelah buka masih mengantar saya ke pasar. Tapi jam 02.00 WIB saya mendapat kabar, dia menjadi korban kecelakaan,” bebernya.
Sang cucu merupakan lulusan SMAN 1 Gemuh yang baru saja selesai mengurus persyaratan guna melamar kerja.
Selain Surat Catatan Keterangan Kepolisian (SKCK), Idhil juga baru saja mendapatkan Surat Izin mengemudi (SIM) C yang pertama.
“Rencananya memang mau dipakai untuk keperluan kerja. Kalau bicara tingkahnya sehari-hari saya kira sama seperti remaja pada umumnya,” ujar sang nenek yang masih dalam suasana duka.
Dalam kecelakaan dini hari tadi, korban tewas lima orang. Selain Idhil, korban tewas lainnya yakni Ali bin Rohadi, Sodikin, Ahmad Syafii dan Sonhaji Madhon.
Idhil dimakamkan, Jumat (16/6/017) siang di pemakaman desa. Rekan-rekan sekolahnya berdatangan ke rumah duka sejak Jumat (16/6/2017) pagi.
Kecelakaan terjadi saat dua sepeda motor bernomor polisi H 5323 UH dan H 4782 AHD melaju berdampingan dari arah utara atau Pegandon menuju arah selatan.
Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandhar, menjelaskan dari keterangan warga, lima korban ini berboncengan dengan satu sepeda motor dikendarai dua orang, satunya lagi tiga orang.
Aris menjelaskan mereka melaju berdampingan dari arah utara atau Pegandon menuju arah selatan atau desa Puguh. Sampai di perlintasan Desa Tegorejo, Pegandon, satu diantara korban membuka palang yang sudah tertutup dan nekat menerobos.
“Palang pintu kereta yang sudah tertutup itu dibuka pengendara sepeda motor, siapa korban yang membuka masih kami tanyakan warga,” ujar Aris saat dikonfirmasi Tribun Jateng.
Menurut Aris, berdasarkan informasi dari warga, lima orang tersebut kemudian menyeberang rel, namun naas dari arah Semarang menuju Pekalongan tepatnya di rel kedua melaju Kereta Api Barang. (Tribun Jateng)