Pendidikan
Siswa SMP Al Falah Darussalam Tropodo Sidoarjo Raih Medali Emas Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia 2025
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Dua siswa SMP Al Falah Darussalam Tropodo, Sidoarjo, Hierro Athaya Nabiha Marwanto kelas 8.3 dan Hazna Aufaa Azzahra kelas 8.2 menorehkan prestasi membanggakan di Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2025.
Ya, di kompetisi riset ilmiah tingkat nasional yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) di bawah naungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tersebut, Hierro dan Hazna berhasil merebut medali emas.
Lomba tersebut digelar di Universitas Surabaya (Ubaya), 10-16 Nopember 2025. Kegiatan ini diawali pembuatan proposal April 2025.
“Memang cukup panjang prosesnya. Kegiatan diawali dengan membuat proposal April 2025. Kemudian bikin alat peraga dilanjutkan penelitian, presentasi dan lomba,” ungkap Jumain, S.Pd.I., M.Pd.I, Kepala SMP Al Falah Darussalam Tropodo kepada suryakabar.com, Senin (17/11/2025).
Pada lomba yang diikuti ratusan peserta dari seluruh Indonesia itu, penelitian Hierro dan Hazna mengembangkan alat evakuasi darurat OLQE dan memberi judul penelitiaannya Lifeboat : Sistem kendali jarak jauh berbasis objek direction.
Penelitian Hierro dan Hazna dilatarbelakangi banyaknya kejadian korban tenggelam meninggal saat proses evakuasi. Korban yang tenggelam di pantai-pantai di Indonesia masih terus terjadi dan memiliki risiko tinggi yakni meninggal dunia.
Kondisi rip current dan waktu evakuasi merupakan dua faktor krusial yang menjadi tantangan dalam penyelamatan korban tenggelam. Namun, alat keselamatan korban tenggelam yang tersedia saat ini masih memiliki keterbatasan dan membutuhkan waktu proses evakuasi korban yang lama.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini mengembangkan inovasi OLQE (Ocean Lifeboat for Quick Evacuation) sebagai solusi yang dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses evakuasi korban tenggelam di laut.
OLQE adalah lifeboat dengan sistem kendali jarak jauh berbasis object detection yang memungkinkan penyelamatan dilakukan lebih cepat dan efisien karena tidak adanya intervensi manusia secara langsung, melainkan melalui kendali remote.
Pengembangan alat ini memberikan harapan baru untuk korban yang tenggelam. Alat ini dilengkapi sensor yang dapat mendeteksi gerakan di dalam air, sehingga dapat menemukan korban tenggelam dengan lebih mudah.
Selain itu, alat ini juga dilengkapi dengan sistem remote control yang memungkinkan pengendali untuk mengarahkan alat ke lokasi korban dengan lebih mudah, cepat, dan efektif.
Dengan kecepatan yang relatif tinggi, alat ini dapat mencapai lokasi korban dalam waktu yang singkat, sehingga meningkatkan kemungkinan korban untuk selamat.
Alat ini juga dilengkapi dengan fitur keselamatan tambahan, seperti sistem pelampung yang dapat membantu korban tetap mengapung di permukaan air.
“Terima kasih yang tak terhingga saya sampaikan kepada nanda Hierro Athaya Nabiha Marwanto dan Hazna Aufaa Az Zahra dengan terciptanya karya siswa ini merupakan contoh nyata dari inovasi dan kreativitas yang dapat membuat perbedaan dalam kehidupan masyarakat. Dengan alat ini, diharapkan proses penyelamatan korban tenggelam dapat dilakukan lebih cepat dan efektif, sehingga dapat meningkatkan angka keselamatan dan mengurangi risiko kematian akibat tenggelam,” urainya.
Jumain menambahkan keberhasilan Hierro dan Hazna ini tidak hanya membanggakan bagi Al Falah Darussalam Tropodo saja, namun tentunya juga Sidoarjo dan Jawa Timur. “Kami berharap keberhasilan ini juga menginspirasi siswa siswi lainnya di SMP Al Falah Darussalam untuk meraih prestasi,” paparnya.
Final OPSI 2025 mengusung tema “Muda Berinovasi, Indonesia Berprestasi.” OPSI merupakan salah satu kompetisi penelitian terbesar di Indonesia yang terbuka bagi seluruh siswa SMP/MTs sederajat dan SMA/SMK/MA/MAK sederajat.
Pada 2025, ajang ini mencatat lebih dari 26.000 pendaftar dari seluruh provinsi. Setelah melalui seleksi administrasi dan penilaian proposal, hanya 150 tim terbaik yang berhak maju ke babak final nasional untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka secara langsung di hadapan dewan juri yang terdiri dari akademisi, peneliti, dan praktisi. Ada tiga bidang studi yang dilombakan yakni IPS, IPA dan IPT. (es)


