Pendidikan
Warga Ngampelsari Candi Sidoarjo Dikukuhkan sebagai Guru Besar STIESIA Surabaya, Angkat Topik Pemasaran Hijau
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) mengukuhkan tiga Guru Besar di Hall 2 STIESIA Jalan Jl. Menur Pumpungan Nomor 30, Sukolilo, Surabaya, Senin (21/4/2025).
Tiga Guru Besar yang dikukuhkan tersebut yakni Prof. Suwitho, Guru Besar STIESIA di bidang manajemen, dua Guru Besar lainnya yakni Prof. Dr. Wahidahwati, S.E., M.Si., Ak., CA. dan Prof. Dr. Lilis Ardini, S.E., M.Si., Ak., CA. di bidang akuntansi.
Prof. Suwitho mengangkat topik Pemasaran Hijau untuk Bisnis Berkelanjutan dan Generasi Masa Depan. Saat ini Prof. Suwitho tinggal di Ngampelsari Candi Sidoarjo.
Dalam orasinya, pria asal Banyuwangi itu menjelaskan, topik ini diangkat karena melihat fenomena di sekitar yang saat ini sedang terjadi.
“Topik ini saya angkat karena ada fenomena di sekitar kita, ada dampak buruk perubahan iklim yang ada di dunia mulai dari polusi udara, banjir, curah hujan yang tidak normal, kenaikan permukaan air di wilayah pesisir, dan berbagai bencana yang lain,” ucapnya.
Ia menambahkan, di Indonesia dampak ini ada di berbagai sektor salah satunya sektor pertanian yang menyebabkan menurunnya produksi pangan, sehingga melambungnya harga bahan pokok dan menurunnya daya beli masyarakat yang artinya hal ini menggangu kehidupan manusia.
Pengukuhan ini menjadi momen istimewa yang turut dihadiri kedua orang tua Prof. Suwitho, yakni Hj. Saminem (83) dan H. Suwijo (90) dari Banyuwangi. Kehadiran mereka menjadi simbol restu dan dukungan keluarga yang tak ternilai dalam perjalanan panjang karier akademiknya.
Di luar aktivitas akademiknya, Prof. Suwitho juga dikenal aktif dalam kegiatan keumatan dan sosial. Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Ngampelsari, Zulkarnaen, mengungkapkan, Prof. Suwitho saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Wakaf di PRM Ngampelsari, Candi, Sidoarjo.
“Beliau bukan hanya aktif berjamaah di Masjid Al Amin, tapi juga terlibat langsung dalam berbagai kegiatan persyarikatan. Mulai dari membantu proses sertifikasi tanah masjid, mendukung usaha cuci motor, mobil, hingga karpet yang dikelola masjid, bahkan menjadi donatur tetap,” ujar Zulkarnaen.
Ia berharap kehadiran Prof. Suwitho sebagai Guru Besar diharapkan tidak hanya memperkuat STIESIA sebagai institusi pendidikan tinggi, tetapi juga menjadi teladan dalam menggabungkan keilmuan, kepedulian sosial, dan komitmen terhadap dakwah.
Dengan pencapaian ini, Prof. Suwitho menegaskan, dedikasi terhadap ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari pengabdian kepada masyarakat. (sat)