UMKM Pertamina Sukses Promosikan Serat Nanas hingga Raih Transaksi Rp5,7 Miliar di Belanda
SURYAKABAR.com – Pameran “Discovering The Magnificence of Indonesia” Tourism & Trade Expo di Utrecht, Belanda berhasil mengangkat potensi kekayaan alam, budaya, serta produk unggulan Indonesia ke panggung internasional.
Selama 4 hari masa pameran, PT Pertamina (Persero) sukses mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaannya serta inovasi produk dari serat nanas.
Program Pesona Subang dibawa Pertamina melalui promosi serat nanas, inovasi ramah lingkungan yang berhasil mencuri perhatian pengunjung dan mitra internasional.
Produk berbasis serat nanas dipamerkan, mulai dari tekstil hingga kerajinan tangan seperti tas dan dompet, menunjukkan potensi besar Indonesia dalam menghasilkan produk kreatif yang berkelanjutan.
Pameran di Negeri Kincir Angin ini berhasil memperkenalkan Desa Wisata Binaan Pertamina yang bisa menjadi pilihan wisata bagi para wisatawan mancanegara.
“Banyak pengunjung pameran, yang merupakan warga Belanda, menyampaikan apresiasi atas pendampingan dan perhatian Pertamina terhadap masyarakat lokal dan pelestarian lingkungan melalui program eco-tourism Konservasi Mangrove serta Fauna Bekantan,” jelas Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso.
Selain itu, partisipasi produk dari 21 UMKM binaan Pertamina dari berbagai daerah di Indonesia membuktikan kekuatan ekonomi lokal yang terus berkembang.
Melalui pendampingan dan ragam pembinaan dari Pertamina, total transaksi yang dicatat selama pameran mencapai lebih dari Rp5,7 miliar, angka yang mencerminkan tingginya minat dan daya saing produk UMKM binaan Pertamina di pasar global.
“Angka ini mencerminkan keberhasilan program pemberdayaan UMKM yang digagas Pertamina dalam meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global,” tambah Fadjar.
Fadjar mengungkapkan, minat para buyer Belanda dan Eropa terhadap produk UMKM binaan Pertamina cukup tinggi baik saat business matching maupun melalui kunjungan langsung ke booth Pertamina.
Banyak pula Diaspora Belanda yang menyatakan keseriusannya untuk menjadi reseller beberapa produk seperti produk kecantikan Bali Ayu, sambal Sanrah Food hingga produk fashion dari Narita Shibori. Beberapa diaspora bahkan berencana datang langsung ke rumah produksi Sanrah Food di Tangerang Selatan.
Fadjar mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan pameran ini. “Kami sangat bangga melihat respon positif dari pengunjung, pelaku bisnis, dan mitra internasional. Hal ini menunjukkan, Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk terus berkembang, baik di sektor pariwisata maupun perdagangan,” ujarnya.
Acara ini juga menghadirkan berbagai aktivitas menarik, seperti pagelaran seni budaya, lokakarya interaktif, hingga pertemuan bisnis yang memberikan peluang besar bagi pelaku UMKM untuk menjalin kemitraan strategis.
“Dengan berakhirnya pameran ini, diharapkan produk-produk unggulan Indonesia, termasuk inovasi berbasis serat nanas, dapat semakin dikenal di pasar global, memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya dan potensi ekonomi,” pungkas Fadjar.
Sebagai perusahaan energi berkelanjutan, Pertamina tidak hanya berfokus pada bisnis energi, tetapi juga berperan aktif dalam memberdayakan masyarakat melalui program CSR dan pengembangan UMKM. Melalui berbagai inisiatif, Pertamina terus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat Indonesia.
Desa Wisata Pertamina merupakan salah satu kegiatan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Pertamina, pada pilar lingkungan dan ekonomi. (*)