Bank Indonesia Jatim Gelar Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Bank Indonesia (BI) menginisiasi program Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren (Ponpes) untuk mendorong kemandirian ekonomi dan digitalisasi di Jawa Timur.

Program ini menargetkan sektor pangan strategis dengan mengembangkan klaster UMKM dan ponpes, serta meningkatkan kualitas dan daya saing produk lokal.

Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren ini bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan literasi terkait kebijakan Bank Indonesia mengenai stabilisasi harga dan digitalisasi kepada para pemangku kepentingan melalui media massa.

Kepala Perwakilan BI Jawa Timur Erwin Gunawan Hutapea mengatakan, pengembangan UMKM difokuskan pada peningkatan korporatisasi, kapasitas, dan pembiayaan untuk menciptakan UMKM yang produktif, kompetitif, dan berdaya tahan tinggi.

Baca Juga:  Tiket Kereta Api Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Sudah Bisa Dipesan H-45 Sebelum Keberangkatan
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Erwin Gunawan Hutapea saat melepas tim Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren di halaman Kantor BI Jatim di Surabaya, Rabu (6/11/2024).

“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan kemandirian UMKM, serta ponpes secara menyeluruh agar mampu bersaing dan menjaga konsistensi kualitas produk,” ujar Erwin, Rabu (6/11/2024).

Menurut Erwin, peningkatan kualitas ini perlu diiringi peningkatan kesadaran masyarakat terhadap potensi UMKM dan pesantren di Jawa Timur, yang diharapkan dapat meningkatkan permintaan dan penyerapan produk secara optimal.

“Diharapkan, cerita sukses UMKM dan pesantren binaan Bank Indonesia dapat tersebar luas dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal,” ungkapnya.

Baca Juga:  RUPS Kementerian BUMN Putuskan Pergantian Direksi dan Komisaris Pertamina, Ini Susunan Direksi Pertamina yang Baru

Dalam kegiatan ini, peserta akan diperkenalkan dengan klaster unggulan dan ponpes binaan Bank Indonesia. Antara lain, Klaster Bawang Merah di Sumenep yang dikelola Koperasi Permata Indah Rubaru.

Klaster ini berfokus pada produksi bawang merah varietas unggul yang tahan penyakit dan dapat ditanam di luar musim. Inovasi teknologi seperti penggunaan lightrap dan cold storage membantu menjaga kualitas produk.

Baca Juga:  ITS Bantu Penerangan Kapal Nelayan Lewat Inovasi Lamusa Bahari

Kemudian, klaster Padi Organik di Mojokerto, yang dikelola Perkumpulan Brenjonk. Klaster ini mengembangkan budidaya padi organik terintegrasi. Digitalisasi dalam produksi, seperti penggunaan drone untuk pemupukan, dan menekan biaya hingga 15 persen.

Klaster ini juga mengembangkan eduwisata dan wisata kuliner berbasis pertanian organik. Selain itu, Ponpes Fathul Ulum Jombang yang memiliki 11 unit usaha.

Ponpes Amanatul Ummah Mojokerto, dengan 11 unit usaha, yang menerapkan Internet of Things (IoT) dan digitalisasi pembayaran. Ponpes ini meraih juara III Ponpes Unggulan Fesyar Jawa 2024. (aci)