LAPORA Universitas Brawijaya Latih Mahasiswa Kota Malang Pahami Strategi Marketing Politik
MALANG, SURYAKABAR.com – Laboratorium Politik dan Rekayasa Kebijakan (LAPORA) Universitas Brawijaya (UB) melatih puluhan mahasiswa Kota Malang tentang pemahaman strategi marketing politik.
LAPORA Prodi Ilmu Politik FISIP UB bekerja sama dengan Lembaga Konsultan Politik terUKUR melaksanakan kegiatan pelatihan dan pengabdian kepada masyarakat ini di Kastakopi, Jl Simpang Gajayana Kota Malang, Kamis (22/9/2022).
Sejumlah dosen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya menyelenggarakan pelatihan kepada mahasiswa dari berbagai organisasi mahasiswa di Kota Malang.
Pelatihan yang bertajuk “Pelatihan Pemasaran Politik Bagi Mahasiswa di Kota Malang” ini dihadiri 25 mahasiswa. Tujuannya memberikan pembekalan mahasiswa tentang pendekatan dan strategi marketing politik.
Materi pertama tentang pendekatan behavioralism dan kaitannya dengan pemetaan politik yang dijelaskan Fajar Ramadlan. Ia menjelaskan, proses politik yang semakin berkembang memberikan ruang bagi berkembangnya studi dan praktik tentang perilaku memilih dan pemasaran politik.
BACA JUGA:
Kegiatan ini sebagai upaya mengenalkan kepada mahasiswa dari berbagai latar belakang untuk dapat terlibat dalam proses-proses politik. Mahasiswa didorong terlibat aktif.
“Kegiatan ini bukan saja berkenaan dengan pemasaran politik dalam lingkup pemilu, tapi juga dapat diimplementasikan dalam agenda setting, manajemen isu, atau advokasi kebijakan,” ungkapnya.
Melalui pemahaman teoritik dan konseptual, sekaligus praktik, dosen Ilmu Politik FISIP UB ini berharap mahasiswa memiliki bekal praktis bagi mereka untuk terlibat aktif dalam proses politik yang konstruktif.
Materi kedua tentang metode survey politik oleh Ahmad Hasan Ubaid. Pria yang juga Ketua LAPORA Universitas Brawijaya (UB) ini mengatakan, survey merupakan alat ukur untuk mengetahui popularitas dan elektabiltas kandidat tertentu dalam kontestasi politik.
Menurutnya, melihat lembaga survey saat ini menjadi rujukan utama bagi pengambil keputusan. Sebab itu, kehadiran Lembaga survey di Indonesia menjadi momentum bagi mahasiswa untuk turut terlibat dan belajar langsung terutama tentang teknik pengambilan data dan analisis data.
“Mahasiwa dapat belajar bersama untuk mengetahui seperti apa lembaga survey bekerja dan memberikan output kepada masyarakat baik kontestan, tim parpol maupun masyarakat pemilih. Ini penting untuk dipelajari bersama,” ucapnya.
Materi ketiga tentang marketing politik, operasionalisasi dan teknik pemetaan yang dijelaskan Khusnul Wafiq, peneliti Lembaga terUKUR.
Dalam penjelasannya, marketing politik yang paling baik adalah membentuk branding politik kerakyatan dengan melihat tipologi daerah yang disasar.
“Selain pembentukan branding, marketing politik juga harus dijalankan dengan tim terlatih yang harus turun ke lapangan secara door to door,” jelasnya.
Pentingnya door to door ini adalah mentransmisikan pesan kandidat secara baik kepada masyarakat. Selanjutnya, marketing politik secara efektif dapat dilakukan secara langsung antara kandidat kepada pemilih.
Namun, lanjutnya, karena luas area pemilihan yang sangat luas, tidak memungkinkan kandidat untuk turun langsung secara personal. Sehingga dibutuhkan tim yang dapat menyalurkan pesan politik kandidat kepada pemilih secara door to door.
“Termasuk dalam hal pemasaran figure yang diharapkan masyarakat, yang merupakan figure merakyat dan memiliki track record prestasi yang jelas,” kata Khusnul.
Acara pelatihan ini merupakan pelatihan awal untuk memberikan pemahaman tentang riset dan marketing politik bagi mahasiswa Kota Malang.
Pada pelatihan berikutnya, peserta akan dilatih melakukan operasionalisasi dan teknik analisis data tipologi pemilih. Melalui pelatihan LAPORA Fisip Universitas Brawijaya ini diharapkan menambah wawasan mahasiswa di Kota Malang terkait riset dan marketing politik. (abs)