Sekolah Pembangunan Jaya 2 Sidoarjo Kenalkan Kewanitaan ke Murid Perempuan Sejak Dini
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Sekolah Pembangunan Jaya (SPJ) 2 Sidoarjo menggandeng Program Studi Magister (S2) Keperawatan Fakultas Keperawatan dari salah satu universitas swasta di Surabaya dalam kegiatan pengenalan kewanitaan secara online, Kamis (6/5/2021).
Kegiatan bertema “Upaya Peningkatan Pengetahuan Menarche dan Menstruasi Hygiene pada Remaja Putri Prapubertas” ini melibatkan murid perempuan kelas empat dan lima di sekolah tersebut. Pihak sekolah berharap, kegiatan ini akan menambah pengetahuan bagi murid SPJ 2 Sidoarjo.
Sehingga nantinya para murid sejak dini sudah mengenal dan mengerti, bagaimana menghadapi menstruasi dan menjaga kebersihan kewanitaannya sekaligus cara perawatan yang baik.
Humas SPJ-2 Sidoarjo, Ririn Indriyanti mengatakan, pendidikan kewanitaan tersebut rutin diberikan sekolah kepada murid putri yang akan atau tengah memasuki masa pubertas.
“Kegiatan seperti ini rutin kami lakukan atau biasa dikenal dengan pendidikan keputrian. Pendidikan ini merupakan salah satu dari program Pamong Sekolah, tentang pendidikan karakter siswa,” kata Ririn Indriyanti kepada suryakabar.com, Kamis (6/5/2021).
Dalam memberikan pelayanan pendidikan, lanjut Ririn, sapaan Ririn Indriyanti, pihak sekolah berkoordinasi dan bekerjasama dengan wali murid, sehingga pendidikan karakter siswa yang baik mudah tercapai.
Menurut Ririn, pengetahuan tentang masa pra-pubertas, sangat dibutuhkan dan menjadi bekal murid atau remaja putri saat nanti menginjak dewasa.
“Tidak dipungkiri jika pada waktunya tiba, mereka mengalami problem yang biasa dihadapai wanita secara umum seperti, menstruasi,” ujarnya.
“Dengan bekal pengetahuan yang mumpuni, mereka akan siap menjadi pribadi yang baik, dan tanpa terganggu psikologisnya. Sehingga mereka, akan mudah membentuk karakter dirinya yang baik,” sambungnya.
BACA JUGA:
Terpisah, seorang praktisi di Sidoarjo sekaligus psikolog, Widyastuti mengatakan, sudah sewajarnya pendidikan tentang masa pra-pubertas ini diajarkan sejak dini kepada murid perempuan.
Selain sebagai salah satu faktor pembentukan karakter anak yang baik, juga untuk menghindari dampak negatif jika kurangnya pemahaman tentang masa pra-pubertas.
Menurut Wiwid, sapaan Widyastuti, nilai positif terkait pengetahuan masa pubertas diberikan kepada remaja putri di antaranya, mereka minimal mampu menjaga kesehatan dan siap menjadi remaja putri yang tangguh.
Sebaliknya lanjut Wiwid, jika remaja putri kurang pemahaman tentang pubertas, biasanya remaja putri akan kaget dengan perubahan kondisi dirinya.
Sehingga, akan mengganggu perkembangan psikologis. Dampaknya seperti, merasa malu dengan kondisi yang dialami. Bahkan, menutup diri khawatir mendapat perlakuan yang kurang bagus seperti ejekan, dan menjadi pribadi yang kurang tangguh, karena adanya perubahan nuansa emosionalnya kurang.
“Disini peran sekolah dan khususnya para orang tua itu sangat penting, memberikan pengetahuan dan pemahaman,” tuturnya.
“Orang tua boleh saja memberikan arahan kepada anaknya saat mengalami menstruasi. Menjelaskan kepada anak apa yang dibutuhkan, termasuk bagaimana merawatnya. Pihak sekolah pun begitu, bisa memberikan pendampingan,” pungkasnya. (sty)