Outbond Inzaghi Gigantara, Akhiri Training Pembelajaran Karakter

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Inzaghi Gigantara Surabaya merampungkan sesi terakhir dengan kegiatan outbond pada training bagi pekerja dan pengusaha agar memiliki karakter Tangguh, Sabar, Menyenangkan dan Profesional (TSMP), Kamis (15/11/2018).

Sejak dimulai, Rabu (17/10/2018) training dilaksanakan di dalam ruangan di Workshop Inzaghi Gigantara, Jl Sidosermo II No.315 Surabaya dan akan berakhir hingga 21 November 2018. Namun kali ini penguatan karakter TSMP dilakukan di lapangan bola voli yang lokasinya berdekatan dengan Inzaghi dan menjadikan suasana lebih meriah.

Hermani Bambang Sulistyo Budi, pemateri yang memandu beberapa game mengajak peserta berpikir menyelesaikan game tersebut.

Bambang mengungkapkan game-game yang diberikan ditujukan untuk membentuk karakter pekerja dan pengusaha yang komplet keempat karakter tersebut.

inzaghi 2
Uji nyali menjadi tantangan di game ini. Foto: es/suryakabar.com.

Setiap game, meski dikemas menyenangkan tetapi ada nilai dan kompetisi yang harus diselesaikan. “Hadiah game ini kan nggak seberapa lah, wong isinya cuma makanan ringan kok. Tapi akan menjadi sesuatu yang luar biasa jika nilai dan perjuangan game tadi kalian terapkan pada kehidupan masing-masing,” gertak Bambang menyemangati para peserta training.

inzaghi 3
Apresiasi layak diberikan bagi pemenang outbond. Foto: hrd/suryakabar.com.

Hal senada disampaikan Muhammad Nafik. Peserta asli Surabaya yang pernah nyantri di sebuah pesantren ternama di kota Gresik ini mengaku senang bisa bermain game, karena teman-temannya kompak dan bisa diajak kerjasama.

“Saya jadi lebih dekat dan kenal lebih akrab dengan kawan-kawan setelah bermain game. Kami seperti satu keluarga yang saling mendukung menjadi sukses,” ungkap cowok berkulit putih ini kepada suryakabar.com, Kamis (15/11/2018).

Sementara itu Nun Jamianto, Se, MM, Direktur Inzaghi Gigantara yang ditemui terpisah mengatakan, hasil dari training ini harus membawa perubahan pada karakter pribadi dan sikap mental.

“Pelamar kerja banyak yang ditolak oleh HRD, pekerja juga tidak bisa bersaing di tempat kerjanya. Bukan karena mereka tidak pintar atau kurang terampil, tetapi karena mental dan sikap kepribadian yang buruk,” pungkasnya. (hrd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *