MAN Bangkalan Juara Spartan Cup 2018 di Final Kalahkan SMKN 7 Surabaya Lewat Drama Adu Penalti

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Tim futsal MAN Bangkalan Madura merebut juara turnamen Spartan Cup 2018 secara dramatis. Tim asuhan Mohammad Abusiri ini mengalahkan tim tangguh SMKN 7 Surabaya lewat undian adu penalti di laga final yang digelar di Gool Futsal Surabaya, Rabu (28/2/2018).

Diperkuat pemain tim Liga Futsal Nusantara, Buana Mas FC Surabaya, Sigit Joko Pamungkas, SMKN 7 Surabaya unggul lebih dulu ketika pertandingan baru bergulir empat menit.

Zulton Alifin yang menyusur sisi kanan pertahanan MAN Bangkalan dari sudut sempit melepas tendangan keras dan gagal dibendung kiper MAN Bangkalan, Achmad Rovicky.

Hanya butuh waktu dua menit, pemain MAN Bangkalan Syaiful Bachri menyamakan kedudukan 1-1. Sukses menyamakan kedudukan, MAN Bangkalan yang mengandalkan umpan-umpan panjang dari belakang langsung ke depan berbalik unggul, setelah Moh Faizzurrohman menit 12 menjebol gawang SMKN 7 Surabaya. Keunggulan MAN Bangkalan 2-1 bertahan hingga babak pertama usai.

Pada babak kedua, pola permainan yang ditunjukkan kedua tim tidak banyak berubah. MAN Bangkalan lebih banyak memainkan umpan-umpan panjang, sementara SMKN 7 mengandalkan kecepatan dan keunggulan skill pemain.

Zulton akhirnya mencetak gol keduanya di pertandingan final ini menit 24 untuk mengubah kedudukan menjadi 2-2 dan bertahan hingga waktu normal pertandingan berakhir.

Pertandingan langsung dilanjutkan adu penalti untuk mencari juara. Tiga eksekutor dari kedua tim, sama-sama sukses menjalankan tugasnya, sehingga adu penalti berakhir imbang 3-3.

Untuk penentuan juara, akhirnya dilakukan undian guna menentukan siapa tim yang menjadi penendang dan siapa tim yang menjadi kiper dalam adu penalti terakhir.

Dalam undian, SMKN 7 Surabaya bertindak sebagai penendang penalti dan MAN Bangkalan sebagai kiper. Pelatih SMKN 7 Surabaya, Utomo Suryodiputro mempercayakan Ahmad Aldi sebagai penendang penalti. Dengan kaki kiri Ahmad Aldi melepas tendangan, sementara refleks kiper MAN Bangkalan Achmad Rovicky bergerak ke sisi kanan dan bola mengenai tubuhnya, sehingga bola tidak gol.

Spontan, keberhasilan kiper Achmad Rovicky membendung penalti itu disambut suka cita pemain MAN Bangkalan.

“Biasanya saat adu penalti, penendang memiliki peluang lebih besar. Itu sebabnya, kami pasrah ketika harus menjadi kiper. Alhamdullilah, kiper kami berhasil menahan tendangan penalti dan akhirnya kami yang juara,” kata Mohammad Abusiri, Pelatih MAN Bangkalan menjawab suryakabar.com, Rabu (28/2/2018).

Mohammad Abusiri menyebut, SMKN 7 Surabaya sebagai musuh bebuyutan timnya, karena sering bertemu di pertandingan penting di Surabaya. “Kami sering bertemu dengan mereka, jadi paham dengan karakter permainan mereka,” tandasnya. (es)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *