Pendidikan
Kolaborasi Sanggar Anak Belong dan Uwika lewat Festival Kebraon Berbudaya 2025
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Sanggar Kreatif “Anak Belong” berkolaborasi dengan Tim Pengabdi Universitas Widya Kartika (Uwika) Surabaya siap menggelar Festival Inklusif 2025 di Aula TKK Santo Yusup Karangpilang Surabaya, Sabtu (6/12/2025).
Ketua Tim Pengabdi Uwika Dr Filipus Priyo Suprobo mengatakan, festival ini merupakan kulminasi dari Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) 2025 yang didukung Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengubah stigma negatif remaja pinggiran menjadi motor penggerak toleransi melalui seni dan budaya,” ujarnya, Selasa (25/11/2025).
Filipus menjelaskan, nama “Anak Belong” diambil dari istilah Jawa yang berarti empang atau tempat pembuangan limbah. Namun, komunitas ini membawa semangat pembaruan.
“Kami ingin membuktikan, seperti belong yang justru menyuburkan tanah di sekitarnya, anak-anak yang sering dianggap ‘limbah masyarakat’ pun bisa menjadi berkah bagi lingkungannya,” jelasnya.
Anggota tim bidang manajemen Dr Muis Murtadho mengatakan, sejak berdiri pada Mei 2024, Sanggar Anak Belong telah melahirkan berbagai karya, mulai dari paduan suara teatrikal hingga film pendek “Langkah Seirama”.
Menurutnya, melalui pendampingan intensif selama November 2025, program ini mencatat hasil signifikan berupa 100 persen peningkatan kapasitas pengurus dalam tata kelola organisasi dan keberlanjutan program.
“Kami tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi membangun ekosistem kreatif berkelanjutan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, anggota tim bidang narasi Dr Eka Fadillah menegaskan, pada Festival Kebraon Berbudaya nanti akan menyajikan kolaborasi lintas generasi dan lintas agama, meliputi drama kolaboratif, instalasi seni digital, dan gelar pangan lokal kreasi ibu-ibu PKK dan warga.
“Ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi pernyataan bersama bahwa Kebraon adalah komunitas yang menghargai keberagaman,” tegasnya.
Seluruh proses ini didokumentasikan menggunakan pendekatan sinematografi partisipatif, yang akan menjadi aset digital untuk promosi berkelanjutan wilayah Kebraon. (aci)

