Pendidikan
Fakultas Hukum Unair Gelar Internal Contract Drafting and Negotiation Competition 2025

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Business Law Studies (BLS) Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH Unair) Surabaya menggelar Internal Contract Drafting and Negotiation Competition (ICDNC) 2025, Sabtu (14/6/2025).

Kompetisi ini digelar sebagai ajang pengembangan keterampilan mahasiswa dalam menyusun kontrak dan melakukan negosiasi hukum secara profesional.

Ketua Pelaksana ICDNC 2025 Mawaddah Warrahmah mengatakan, ICDNC menjadi wadah bagi mahasiswa FH Unair dari berbagai semester untuk mengenal lebih dalam praktik penyusunan kontrak dan negosiasi.

“Tahun ini, tema yang diangkat adalah hukum konstruksi, yang memberikan tantangan khusus bagi peserta untuk memahami, serta menyusun dokumen hukum di bidang tersebut,” ujar Mawaddah.

Mawaddah menjelaskan, kompetisi ini berlangsung dalam dua tahap, yakni penyusunan draft kontrak, setelah sebelumnya digelar workshop pada 19 April 2025. Kemudian, peserta yang lolos dari tahap penyisihan masuk ke babak final.

Baca Juga:  Kolaborasi ITS dan Unair Perkuat Kepemimpinan Riset ASEAN Lewat Forum BCG 2025

Pada babak final, ada empat tim yang lolos. Setiap tim beranggotakan tiga hingga empat mahasiswa, yang memainkan simulasi peran sebagai debitur dan kreditur dalam proses negosiasi kontrak.

“Dalam simulasi tersebut, peserta diuji kemampuannya dalam menyusun argumentasi, bernegosiasi, hingga menjaga substansi hukum dalam kontrak yang disusun,” jelasnya.

Mawaddah menyebut, selain sebagai ajang pembelajaran internal, pemenang dari kompetisi ini, khususnya juara pertama, berhak memperoleh golden ticket untuk mewakili Unair dalam berbagai lomba serupa di tingkat nasional yang diselenggarakan BLS.

Baca Juga:  Smamda Champion Awards 2025 Beri Penghargaan 430 Siswa Berprestasi dan Apresiasi 85 Siswa Lolos PTN

Konsultan hukum juga dihadirkan sebagai juri. Mereka adalah Junior Partner of Ansugi Law, Richard Subroto SH MKn CCD CMLC, serta Sayyid Umar Al Mahsyur SH MKn CCD CLA CMd.

Menurut Richard, ajang ini sangat penting dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia praktik hukum. Seperti menjadi seorang lawyer atau pengacara.

“Di Ansugi Law Fam, kami memang kerap terlibat membantu kegiatan seperti ini agar mahasiswa punya gambaran nyata menjadi seorang lawyer. Mereka harus memahami bagaimana menganalisis kasus, menyusun penyelesaian yang realistis, dan mengolah pengetahuan hukum dari bangku kuliah ke dalam praktik,” ungkapnya.

Baca Juga:  Kemendiktisaintek Apresiasi Produk Karya Mahasiswa Vokasi Unair dan Dorong Masuk Dunia Industri

Richard menilai, kemampuan mahasiswa FH Unair dalam berkomunikasi sudah cukup baik. Namun, ia menekankan pola pikir dalam menyelesaikan persoalan hukum perlu terus diasah.

“Bukan cuma menghafal hukum atau undang-undang, tapi bagaimana cara berpikir strategis dalam menyelesaikan masalah itulah yang penting,” terangnya.

Dalam proses penilaian, para juri menilai sejumlah aspek penting, seperti keterampilan komunikasi, intonasi, penguasaan substansi hukum, serta kesesuaian argumentasi dengan ketentuan hukum yang berlaku.

“Simulasi negosiasi yang dimainkan mahasiswa juga dinilai berdasarkan seberapa realistis dan meyakinkan skenarionya dalam menggambarkan praktik profesional,” katanya.

Melalui ajang ICDNC 2025 ini, FH Unair berkomitmen untuk terus memberikan pengalaman belajar yang aplikatif bagi mahasiswa, sehingga mampu menjembatani antara teori yang didapat di ruang kuliah dengan tantangan dunia kerja di lapangan. (aci)