Pendidikan
Unusa Wisuda 275 Mahasiswa, Lebih 60 Persen Wisudawan Lulus Tepat Waktu dan Sudah Bekerja

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) meluluskan 275 mahasiswa. Prosesi wisuda Unusa ke-19 digelar di Dyandra Convention Hall Surabaya, Rabu (23/4/2025).

Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie MEng mengatakan, dari jumlah lulusan tersebut, 60,36 persen diwisuda tepat waktu, dan 7,64 persen dinyatakan lulus lebih cepat dengan waktu kuliah 3,5 tahun.

“Jumlah ini lebih sedikit dari periode wisuda pada September lalu. Sebab, mereka yang diwisuda adalah mahasiswa yang seharusnya menjalani wisuda pada semester genap lalu, atau mereka yang memang diwisuda lebih cepat dari waktu tempuh seharusnya 4 tahun atau 8 semester,” ujar Prof Jazidie.

Menurut Prof Jazidie, pada wisuda kali ini, program studi (Prodi) yang berhasil mencatatkan lulusan terbanyak dalam waktu lebih cepat 3,5 tahun adalah prodi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sebanyak 16 wisudawan.

Baca Juga:  Unusa Raih Klaster Mandiri dalam Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2025

“Selamat kepada wisudawan yang telah menempuh waktu kuliah lebih cepat, dan yang juga membanggakan kami mereka sudah diterima bekerja,” katanya.

Pada kesempatan ini, Prof Jazidie menyampaikan, saat ini Unusa telah memiliki tiga kampus di Surabaya, yakni Kampus A di Wonokromo, Kampus B di Jemursari, dan terbaru Kampus C yang berada di Jalan Tenggilis Utara Nomor 14 Surabaya.

“Kampus C ini adalah kampus digital, baik untuk fasilitas pembelajaran maupun infrastruktur penunjang perkuliahan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Lebih 1.000 Mahasiswa Selama 2024 Jalani Konseling, Unesa Kini Buka Kelas Kesehatan Mental

Prof Jazidie berharap, fasilitas dan infrastruktur yang dimiliki Unusa dapat meningkatkan kualitas lulusan dan memberi kenyamanan dalam proses perkuliahan.

Di sisi lain, Ketua Prodi D4 K3 Unusa Muslikha Nourma Rhomadhoni SKM MKes menjelaskan, lulusan yang lebih cepat dari waktu yang ditetapkan selama 8 semester tersebut, merupakan hasil dari pelaksanaan program Kampus Merdeka Merdeka Belajar. Yakni, mahasiswa diberikan kesempatan magang di industri sekaligus digunakan untuk mengambil data dalam penyusunan tugas akhir.

Baca Juga:  Peserta Disabilitas Apresiasi Fasilitas Ujian SNBT di Universitas Brawijaya

“Melalui pola itu kami mendorong bagi mahasiswa yang memang mampu untuk memprogram bisa lulus lebih cepat. Tentu, kerja sama dengan dosen wali serta dosen pembimbing tugas akhir kami lakukan intens agar target tersebut tercapai,” jelasnya.

Nourma menilai, program ini cukup berhasil karena lebih dari 50 persen mahasiswanya dapat lulus lebih cepat, sekaligus ada beberapa mahasiswa yang sebelum diwisuda sudah diterima bekerja, hanya berbekal surat keterangan lulus dan nilai pada Kartu Hasil Studi (KHS).

Dari 275 wisudawan, dua di antaranya berasal dari non muslim asal Timor. Mereka dari prodi S1 Kebidanan, masing-masing atas nama Waryani (Kristen) dan Ana Zenetia Paulo Soares De Rosa (Katolik). (aci)