Alumni PCU Juara Sayembara Maskot Timnas Indonesia Lewat ”Shakti”, Dipamerkan saat Timnas Indonesia Lawan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Alumni Petra Christian University (PCU) Surabaya, Is Yuniarto memenangkan sayembara pembuatan maskot Timnas Indonesia bertema ”Garuda Mendunia” yang digelar Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Melalui karyanya “Shakti”, alumni Desain Komunikasi Visual (DKV) PCU ini mengalahkan 388 peserta lainnya dari seluruh Indonesia. Is mempresentasikan karyanya ini di depan para juri pada 31 Juli 2024 di Official Garuda Store Gelora Bung Karno Jakarta.

Is mengatakan, ”Shakti” dipamerkan secara resmi di hadapan publik sepak bola nasional pada 10 September 2024, saat pertandingan Indonesia menjamu Australia di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga Grup C.

“Saya senang dan mengapresiasi sekali PSSI telah mengadakan sayembara maskot Timnas. Ini artinya memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk turut berperan serta, baik dalam pembuatan maskot maupun proses pemilihan yang juga melalui voting terbuka,” ujar Is, Minggu (11/8/2024).

Baca Juga:  Timnas Indonesia Satu Grup dengan Jepang, Australia dan Saudi Arabia, Ini Hasil Drawing Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dan Jadwal Indonesia
Is Yuniarto, Alumni Petra Christian University (PCU) Surabaya pemenang sayembara pembuatan maskot Timnas Indonesia dengan karyanya “Shakti”.

Is menjelaskan, “Shakti” merupakan burung Garuda muda berkepala putih yang menggunakan jersey merah dengan cita-cita menjadi atlet sepak bola andal di Piala Dunia.

“Shakti Sang Garuda adalah Kesatuan Semangat Juang Indonesia, simbol identitas berbagai wilayah Indonesia, dari ujung Barat hingga Timur yang melambangkan semangat tradisi nusantara,” jelas Is yang dikenal sebagai Ilustrator dan Komikus Indonesia itu.

Menurut Is, Sosok ”Shakti” menggunakan elemen warna merah putih yang sangat dominan dengan tambahan warna globe. Ini melambangkan semangat Nusantara yang menunjukkan siap bersaing hingga ke belahan dunia manapun.

Baca Juga:  Ini Hasil Drawing Sepak Bola Putra PON 2024 Aceh-Sumatera Utara, Begini Komentar Pengamat Sepak Bola Hanafing Terkait Peluang Jatim
Baca Juga:  Lomba Robotika dan Internet of Things PCU Diikuti Ratusan Pelajar dan Mahasiswa

”Bagian sayap (di kepala) menggunakan motif Batik Gurdo, yaitu corak batik khas Yogyakarta dan Solo berbentuk sayap Garuda tiga lapis, sebuah simbol kekuatan. Mata “Shakti” terinspirasi dari motif Netra Thelengan, salah satu bentuk mata wayang kulit dengan watak bersahaja dan tangkas,” ungkapnya.

Sementara, pada bagian dahinya, ada motif berbentuk tali perut ikan berwarna biru, yang merupakan motif Afuiyak Wow yang berarti “Untuk hidup, manusia harus berusaha”. Sedangkan, di bagian paruh terdapat corak ragam hias songket khas Minang dan Sumatera, dengan motif Pucuak Rabuang.

Pucuak Rabuang adalah tunas bambu, melambangkan tidak mudah rebah menghadapi angin kencang, serta optimisme yang terus tumbuh.

”Saya menyelesaikan karya ini dalam waktu kurang lebih dua hingga tiga pekan. Tantangannya adalah bagaimana membuat karakter Garuda yang unik dan mudah diingat secara visual,” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *